(Aprilia Delawati / Mahasiswa D3 Akuntansi FEB Uhamka)
Kabarpendidikan.id Sejak di umumkan oleh bapak presiden joko widodo, bahwa Indonesia termasuk dalam 10 negara se-asia tenggara yang terparah dalam kasus covid-19. Semua aspek kehidupan berubah saat adanya wabah virus corona ini atau biasa disebut covid-19. Tidak terkecuali dunia Pendidikan pun ikut terdampak, hampir semua sekolah di Indonesia di tutup dalam jangka waktu yang belum di tentukan. Sehingga proses pembelajaran di lakukan dengan jarak jauh atau melalui via zoom meeting dan media lainnya.
Indonesia membuat peraturan social distancing dan physical distancing, yang dimana dalam peraturan ini orang-orang dilarang untuk berdekatan dan bertatap muka. Hal ini berdampak pada pendidikan saat ini. Yang dimana pendidikan saat ini tidak dapat bertatap muka, melainkan hanya melakukan via zoom meeting. Baik di sekolah dasar, menengah ataupun di perguruan tinggi.
Ada beberapa efek positif maupun negatif dari pembelajaran daring ini. Efek positifnya adalah mahasiswa/mahasiswi bisa terhindar dari virus covid 19 dan kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga, bisa berdoa bersama, makan bersama dan melakukan hal lainnya bersama. Selain itu udara di seluruh dunia menjadi lebih bersih terkhusus di Jakarta.
tetapi ada pula hal negatif yang harus di lewati oleh mahasiswa/mahasiswi adalah ada beberapa mahasiswa/mahasiswi, baik itu putra maupun putri yang tidak memiliki gadget/laptop, ada juga beberapa mahasiswa/mahasiswi yang tidak memiliki kuota internet, dan ada juga beberapa mahasiswa yang di daerah tempat mereka tinggal tidak ada nya sinyal untuk melakukan Zoom Meeting/Daring.
