(Raflialdi / Mahasiwa Pendidikan Matematika FKIP Uhamka)
Kabarpendidikan.id
Pembelajaran pada kali ini dilakukannya hanya di rumah saja, dikarenakan adanya
virus yang membahayakan bagi manusia. Virus tersebut bernama Covid-19, virus
ini bukan hanya berdampak pada bidang pendidikan, melainkan di bidang
perusahaan ataupun sebagainya juga mengalami kendala. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memahami kebijakan penghentian
aktivitas bersekolah yang diambil Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mencegah
penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Hal ini dilakukan setelah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan pemantauan dan
koordinasi dengan semua kementerian, lembaga, dan Pemda.
Pembelajaran jarak jauh atau daring ini dimulai pada
tanggal 16 maret 2020, dimana anak mulai belajar dari rumahnya masing-masing
tanpa perlu pergi kesekolah. Berbicara mengenai pembelajaran jarak jauh atau
daring maka pentingnya penguasaan ilmu teknologi bagi seorang guru agar
pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektf disaat pandemi seperti
ini. Peran guru pada saat pembelajaran pandemi seperti ini sangatlah penting,
karena guru lah yang harus memahami segala teknologi yang ada untuk menjalakan
kegiatan belajar mengajar. Inovasi dalam Pendidikan akan ada juga berbagai cara
yang dapat dilakukan guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuannya kepada siswa.
Salah satunya ada yang menggunakan Grup Whatsapp, dimana guru sebelumnya akan
membuat video pembelajaran lalu dikirim ke grup untuk amati oleh para siswa.
"Ada risiko krisis pembelajaran dan lost
generation, ini risiko yang cukup menyeramkan," kata Nadiem dalam
webinar 'Sistem Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19' yang diselenggarakan
oleh DPD Taruna Merah Putih Jawa Tengah, Minggu (30/8/2020) malam. Nadiem
menjelaskan perihal risiko pembelajaran tatap muka dan juga risiko pembelajaran
jarak jauh. Soal pembelajaran jarak jauh, risiko terbesarnya adalah anak-anak
bakal keteteran belajar. Bukan hanya satu atau dua anak saja yang keteteran
belajr, tapi satu generasi. Untuk hambatan pembelajaran pada saat pandemi
seperti ini biasanya siswa/guru mengalami susah sinyal atau terbatasnya kouta
yang dimiliki oleh siswa dan juga guru, bisa juga karena belum meratanya sebuah
teknologi seperti laptop dan juga Handphone