(Dea Aulia Parinduri/ Mahasiswa Uhamka)
Kabarpendidikan.id
Ada banyak tipe mahasiswa yang bisa kamu temui saat berada di masa kuliah. Pada
semester awal, mahasiswa baru pasti sangat terkejut sekaligus bingung dengan
suasana perkuliahan yang sangat berbeda dengan suasana sekolah. Mereka semua
memiliki idealis mereka masing-masing, seperti mendapatkan IPK yang tinggi disetiap
semester, ingin lulus cumlaude, dan juga aktif dalam organisasi
mahasiswa. Namun setelah melalui beberapa semester, idealisme tersebut
berkurang menjadi antara ingin memiliki IPK yang tinggi atau ingin aktif dalam
organisasi mahasiswa. Lalu, mana yang lebih berguna? IPK tinggi atau aktif
organisasi mahasiswa? Pertanyaan ini sangat membingungkan bagi hampir seluruh
mahasiswa dan menjadi pro-kontra.
Sekarang-sekarang ini banyak mahasiswa
yang menginginkan nilai IPK yang tinggi. IPK tinggi menjadi kebanggaan mereka
untuk di tunjukkan kepada teman-teman mereka, agar orang mengira bahwa mereka
itu hebat. Namun sebenarnya memiliki IPK tinggi maupun aktif organisasi
sama-sama penting dan berguna untuk masa depan para mahasiswa, khususnya dalam
hal mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan kita.
Memiliki IPK tinggi ataupun aktif
organisasi mahasiswa memiliki kelebihan atau keuntungan masing-masing.
Keuntungan memiliki IPK tinggi diantara lain yang pertama, memberikan banyak
pilihan pekerjaan. Banyak perusahaan yang menjadikan IPK sebagai syarat wajib
agar diterima dipekerjaan tersebut, rata-rata perusahaan mencantumkan minimal
IPK 3.00 untuk para pelamar pekerjaan. Kedua, mempermudah kamu mendapatkan
beasiswa. Sebagian beasiswa mengharuskan memiliki minimal IPK 3.00, bahkan ada
yang memiliki syarat IPK 3.50. ketiga, aman dari drop out. Alasan seorang
mahasiswa di drop out dari kampus selain tidak lulus-lulus ialah
mahasiswa tersebut memiliki IPK yang kecil. Keempat, memberikan kebanggaan
tersendiri. Siapapun yang memliki IPK tinggi akan merasa bangga terhadap
dirinya dan juga akan disandang dengan hal-hal positif seperti anak pintar,
anak rajin, dan sebagainya.
Demikian juga dengan mahasiswa yang
lebih aktif dalam organisasi akan mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain
yang pertama, akan “mempercantik” CV. Tidak hanya IPK, pengalaman organisasi
juga sangat berpengaruh dalam CV mu. Dengan mengikuti organisasi kamu dianggap
memiliki banyak pengalaman dan juga sudah terbiasa bekerja sama dengan orang
lain untuk mencapai tujuan yang sama. Kedua, tempat mengasah soft skill.
Mahasiswa yang ikut organisasi biasanya bisa mengasah soft skill manajemen
diri maupun skill untuk me-manage orang lain. Ketiga, bertemu banyak orang.
Dengan bertemu banyak orang, kamu akan belajar banyak hal. Belajar berinteraksi
dengan orang baru yang memiliki latar belakang yang berbeda dan kamu juga akan
bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Keempat,
lebih banyak praktek daripada teori. Jika kamu mengikuti organisasi, kamu akan
belajar mempraktekan apapun yang berhubungan dengan pekerjaanmu di dalam
organisasi.
Pada dasarnya, antara IPK tinggi dengan organisasi mahasiswa memiliki keterkaitan dan ketergantungan. IPK tinggi tanpa diimbangi soft skill dan soft skill tanpa dibekali IPK tinggi akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil kerja mereka. Sah-sah saja jika kita ingin menjalankan keduanya secara sekaligus, asalkan kita semua (mahasiswa) dapat seimbang dalam menjalani keduanya.