(Zahrah Triandhany / Mahasiswa FEB UHAMKA)
Kabarpendidikan.id Wabah virus corona hingga kini masih terus
menghantui negara negara di dunia. Tak terkecuali Indonesia, pada 2 Maret 2020
pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya mengumumkan bahwa virus corona telah
ditemukan di Indonesia. Sejak saat itu, segala bentuk aktivitas di Indonsia
dibatasi. Tak terkecuali, kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan
dengan datang ke sekolah, kini kegiatan tersebut harus dilakukan dari rumah
atau sering kita sebut dengan sekolah daring.
Pembelajaran
dengan daring tetap dengan tatap muka namun, dengan memanfaatkan teknologi yang
ada. Biasanya guru-guru memanfaatkan aplikasi seperti Zoom, Google Meet,
WhatsApp dan lain sebagainya. Dan biasanya tugas-tugas akan diberikan melalui
WhatsApp Group atau aplikasi lainnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai
keefektifitasan pembelajaran tersebut.
Kefektivitasan
pembelajaran dalam proses daring adalah hal yang krusial. Karena guru tidak
langsung bertemu dengan siswanya. Ditambah lagi dengan kencenderungan siswa
malas bertanya kepada guru. Hal ini dapat mempengaruhi hasil pencapaian siswa.
Karena sangat mungkin jika siswa belajar dirumah, dalam proses mengerjakan
tugas-tugasnya dibantu oleh orang tuanya, bahkan bisa saja hanya orang tuanya
saja yang mengerjakan.
Dari
beberapa siswa sekolah dasar yang saya tanya mengenai sejauh mana pemahaman
mereka tentang materi yang diberikan secara daring. Sebagian besar mereka
menjawab bahwa mereka kurang memahami materi yang diberikan. Mereka cenderung
hanya mengerjakan tugas yang diberikan dengan mencarinya di internet atau
menanyakannya dengan orang tua mereka. Dan
banyak dari mereka juga memberikan pernyataan bahwa mereka lebih menyukai untuk
melakukan pembelajaran disekolah. Hanya sebagian kecil dari mereka yang
memahami materi dari proses pembelajaran daring tersebut.
Menurut
saya efektivitas pembelajaran daring ditentukan oleh kerjasama antara siswa,
guru serta keluarga siswa. Karena proses daring ini hampir 100% dilakukan
dirumah, maka support keluarga sangat penting. Jika dilihat dari sisi positif
proses ini adalah siswa dituntut aktif berkerja sama dengan keluarganya untuk
mencapai kefektifitasan yang maksimal dalam proses daring dikala pandemi ini.