(Andhini Kusuma Arum / Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka)
Kabarpendidikan.id Virus corona yang telah menyebar di hampir seluruh negara menyebabkan pemerintah menjadi protektif terhadap warganya, dengan mengharuskan warganya menerapkan protokol kesehatan. Tidak sampai disitu saja, pemerintah ikut turut andil agar virus corona tidak semakin menyebar luas. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan lockdown dan juga PSBB. Sehingga, pemerintah mengharuskan warganya untuk tetap berada dirumah dan menerapkan protokol kesehatan. Hal inilah yang mengakibatkan banyak sektor terkena dampaknya, terutama pada sektor pendidikan.
Covid-19 yang terjadi selama setahun ini, mengakibatkan jalannya dunia pendidikan menjadi terhambat. Seharusnya pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka sejak masa pandemi diganti menjadi daring (dalam jaringan). Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal seperti handphone, pc, atau laptop. Agar terciptanya efektivitas pembelajaran daring, maka dibutuhkan media pembelajaran. Media pembelajaran yang bisa digunakan saat daring yaitu zoom, google meet, google classroom, quzziz, dan lainnya.
Dari sistem pembelajaran tersebut, pengajar seperti guru ataupun dosen berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan materi yang mereka ajarkan. Begitu pun dengan siswa/i ataupun mahasiswa/i, mereka juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengerti materi yang diajarkan. Tetapi, dalam melakukan pembelajaran seperti diatas banyak kendala yang dialami. Seperti saat guru atau dosen menjelaskan materi semaksimal mungkin, ternyata banyak siswa/i atau mahasiswa/i nya yang tidak mengerti dengan materi yang dijelaskan. Ada juga guru ataupun dosen yang tidak pernah menjelaskan materi atau masuk kelas, tetapi memberi banyak beban tugas kepada siswa/i atau mahasiwa/i nya.
Tidak hanya dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembelajaran secara daring, ternyata masih ada dampak positif dari pembelajaran daring tersebut. Para pelajar maupun pengajar jadi tidak buta teknologi dan mengerti bagaimana cara mengaplikasikan serta memakai beberapa media pembelajaran diatas. Para pelajar dan juga pengajar merasa mereka lebih punya banyak waktu terhadap diri mereka sendiri. Dan mereka juga lebih bisa meluangkan waktu bagi keluarga ataupun teman dekat mereka.
Tetapi tetap saja, para pelajar maupun pengajar benar-benar merasa kesulitan di masa pandemi ini, mereka merasa harus berusaha dua kali lebih keras agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan. Banyak sekali pelajar maupun pengajar yang lebih memilih pembelajaran secara tatap muka dibanding daring karena dianggap tidak efektif. Dan juga tidak sedikit pelajar maupun pengajar yang memilih pembelajaran secara daring dikarenakan mereka sudah terlalu nyaman belajar dengan sistem tersebut dan lebih mudah mendapat nilai tinggi dengan sistem yang sudah dijalankan selama setahun ini. Bagaimana dengan anda? Apakah anda termasuk jajaran yang lebih memilih pembelajaran secara tatap muka atau secara daring?