(Syifa Zahra Handayani / Mahasiswa D3 Akuntansi FEB UHAMKA)
Kabarpendidikan.id Awal tahun 2020, dunia di gentarkan
dengan adanya wabah yang mematikan, yakni Virus Corona (Covid-19). Adanya
penyakit Covid-19 ini menggerakan pemerintah negara - negara di dunia untuk
cepat tanggap demi keselamatan rakyatnya. Tidak menutup kemungkinan, adanya
wabah tersebut memiliki dampak bagi kehidupan sosial. Sejak saat itu hingga
sampai saat ini, seluruh kegiatan yang mengharuskan tatap muka atau bertemu
secara fisik menjadi terhambat.
Muncul lah peraturan atau kebijakan baru yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sejak adanya virus Covid-19. Peraturan atau
kebijakan yang telah di tetapkan saat ini tentunya sangat berpengaruh di segala
sektor, termasuk segi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Kabarnya,
tidak sedikit yang merasa dirugikan akibat dampak dari virus corona ini.
Misalnya, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat
wabah ini. Pabrik- pabrik membatasi jumlah karyawannya, tempat tempat wisata
ditutup untuk sementara waktu, akibatnya tempat wisata tersebut mengalami
kerugian. Dan sekolah di tutup sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Seperti
yang kita ketahui, pendidikan yang sangat jelas terlihat dan terasa bagi semua
orang. Disaat maraknya wabah COVID-19 saat ini, kegiatan belajar mengajar
menjadi terhambat dan tidak seperti biasanya. Selain itu dibeberapa
sekolah/perguruan tinggi bayaran sekolah tidak ada penurunan sehingga banyak
siswa/mahasiswa yang mengundurkan diri akibat terkena dampak Covid-19.
Proses belajar mengajar yang digunakan saat ini juga tidak
menutup kemungkinan, proses pembelajaran saat ini dapat menjadi beban bagi
siswa/i yang kurang mampu dan atau tidak memiliki media pendukung seperti
Handphone/ laptop untuk proses pembelajaran online tersebut. Pasalnya, tidak
sedikit siswa yang memiliki fasilitas yang memadai. Banyak siswa yang selama
ini bergantung dan mengharapkan pada fasilitas pendidikan yang disediakan oleh
sekolah. Menurut saya solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus
memberikan layanan aplikasi daring secara gratis yaitu bekerja sama dengan
provider internet dan penurunan biaya pendidikan supaya tidak terjadi adanya
siswa yang putus sekolah di karenakan pandemi.