Kabarpendidikan.id Pada tahun 2020 Indonesia, bahkan seluruh dunia sedang menghadapi pandemi covid. Pandemi covid-19 masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020. Dalam bahasa aslinya pandemi berasal dari Yunani yaitu “Pan” yang berarti semua dan “Demos” yang berarti orang. Pandemi didefinisikan sebagai sebuah penyakit atau epidemi yang menyebar di wilayah yang sangat luas, mencangkup beberapa benua bahkan seluruh dunia. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2. Pandemi covid-19 bermula dari kota Wuhan, China pada bulan November 2019 dan mulai meluas hingga saat ini.
Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan pemerintah menerapkan sebuah kebijakan yaitu pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah. Kebijakan tersebut mengubah aktivitas dari sosial, ekonomi masyarakat bahkan ke ranah pendidikan seperti transportasi terbatas, pusat perbelanjaan yang diatur tempat rekreasi dan hiburan ditutup bahkan sekolah dan kuliah dilakukan secara daring.
Dampak terbesar terjadi pada sektor industri dimana yang memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) dalam pengoperasiannya para pekerja banyak yang mengalami PHK akibat tidak kuatnya sebuah financial perusahaan dalam mendanai segala proses yang terjadi. Salah satu profesi dalam sebuah perusahaan yang terdampak yaitu profesi akuntan. Dimana akuntan seorang ahli dalam berhitung, seorang akuntan melakukan proses yang dimulai dengan pencatatan, pengelompokkan, pemrosesan, penyajian data, dan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan keuangan, sehingga informasi dapat digunakan oleh seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan untuk membuat keputusan.
Selain itu, dampak pandemi ini juga terjadi pada sektor pendidikan dimana Keputusan Pemerintah adalah menerapkan program protokol kesehatan dan hanya belajar di rumah. Mulailah mempersiapkan pembelajaran daring (online) dari staf sekolah (seperti guru dan siswa, dosen dan siswa). Bahkan para orang tua, tidak semua orang memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi pemandu belajar daring anak. Terutama bagi anak-anak muda dan siswa sekolah dasar yang harus memiliki bimbingan yang kuat untuk memandu pembelajaran online di rumah. Sebagai anak bangsa, kita harus berjuang untuk pendidikan. Selama periode pandemi, pelajar dan mahasiswa berusaha untuk mengejar ilmu pengetahuan dan aspirasi demi masa depan mereka sendiri. Dengan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, beberapa anak di seluruh negeri ada yang kurang mampu secara financial, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Mahalnya biaya pembelian kuota untuk mengakses internet menjadi salah satu faktor atau penghambat pembelajaran jarak jauh (online).