(Maharani Retno Cendani/ Mahasiswa Uhamka)
Kabarpendidikan.id Saat virus COVID-19 terjadi di Indonesia,
semua keadaan menjadi berubah. Bahkan, pembelajaran pun diubah menjadi
pembelajaran daring. Lantas, apa yang dimaksud dengan pembelajaran daring itu?
Seperti yang sudah kita ketahui, pembelajaran daring adalah kegiatan belajar
dalam jaringan atau dilakukan secara online dan tidak bertatap muka satu sama
lain.
Efektif kah kegiatan
pembelajaran daring ini? Saat berbicara tentang ke-efektifan, pembelajaran ini
jelas tidak efektif. Mengapa? Selain karena masalah jaringan yang buruk, sebagian
besar pengajar hanya berfokus pada tugas-tugas yang diberikan dengan tenggat
waktu yang sangat cepat sehingga menyebabkan peserta didik cepat merasa jenuh.
Lalu,
bagaimana cara agar peserta didik tidak cepat merasa jenuh?
banyak cara yang bisa dilakukan, seperti :
1. Belajar di tempat yang nyaman
Dengan belajar di tempat yang nyaman dan mereka senangi, peserta didik akan lebih memiliki semangat untuk belajar.
2. Menggunakan alat belajar yang disukai
Dalam artian, meja belajar atau alat pembelajaran yang digunakan berwarna dan bermotif yang ia sukai dengan begitu bisa menambah minat belajar.
3. Beri waktu kepada diri sendiri
Saat ada jeda istirahat atau waktu luang, gunakan waktu tersebut untuk menghibur diri seperti : bermain, mendengarkan musik, membaca buku kesenangan atau kegiatan yang lain.
4. Sarapan atau menyediakan makanan
Dengan sarapan, bisa membantu kinerja otak dan dan menyediakan makanan bisa menumbuhkan semangat dan minat belajar.
5. Membuat video pembelajaran yang menarik
Video pembelajaran sebisa mungkin harus dibuat menarik dalam artian pengajar harus lebih kreatif agar isi video tidak monoton. Isi dalam video pun dapat mempengaruhi minat belajar siswa.
6. Memberikan reward
Reward yang diberikan bisa berbentuk pujian atau hadiah seperti makanan kecil dan alat tulis. Dengan ini peserta didik akan lebih semangat belajar karena sebenarnya semua orang akan lebih semangat jika diberi apresiasi setelah mengerjakan sesuatu.
7. Memberikan Toleransi
Dalam
artian, banyak peserta didik yang memiliki kendala seperti sinyal, bahkan ada
yang belum memiliki handphone atau kendala lain. Jadi, sebagai pengajar juga
harus memberikan toleransi agar terciptanya rasa nyaman pada peserta didik.
Dari
berbagai cara tersebut dapat disimpulkan bahwasanya antara pengajar dan peserta
didik tetap harus bekerja sama dengan baik. Bukan hanya peserta didiknya atau
hanya pengajarnya saja. Tetapi, harus kedua belah pihak agar terciptanya
suasana belajar yang lebih baik dan menyenangkan.
Solusi
ini termasuk cara yang cukup ampuh untuk mengatasi jenuh di era pandemi ini,
karena antara pengajar dan pelajar saling bekerja sama dalam mengatasi
permasalahan yang ada. Ketika sebuah permasalahan diulas dan dapat ditemukan
solusinya, suatu kegiatan akan dapat berjalan lebih baik.