Kabarpendidikan.id Perkembangan globalisasi yang kian pesat menimbulkan banyak dampak bagi pelajar, salah satunya yaitu perubahan karakter. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya kekerasan, pergaulan bebas, pencurian, dan lain-lain.
Pendidikan karakter adalah salah satu upaya membentuk generasi muda yang
berintelektual, bermoral, berkepribadian baik dan berakhlak mulia.
Menurut T. Ramli, pendidikan karakter
adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak
sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik. Tujuan
pendidikan yakni untuk membangun pribadi yang tangguh, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleransi, dan bergotong royong.
Saat ini banyak dijumpai pelajar yang krisis etika dan moral. Semakin hari
permasalahan moral sudah sangat memprihatinkan. Faktor utama penyebab
terjadinya krisis moral, diantaranya pengaruh lingkungan, dan kemajuan
teknologi. Tidak semua pelajar dapat menggunakan teknologi dengan bijak. Tidak
sedikit pula yang menyalahgunakan teknologi, seperti membuka situs-situs pornografi
yang tidak dibutuhkan dalam bidang pendidikan.
Perlu adanya pengontrolan dan pengawasan dari orang tua maupun guru. Untuk itu
pentingnya menerapkan pendidikan karakter pada pendidikan dasar guna mencetak
siswa-siswi yang berkarakter. Disini peran guru dan orang tua sangat
dibutuhkan. Selain mengajar, guru juga berperan mendidik, memotivasi,
membimbing, serta mengarahkan agar para pelajar lebih terarah dan tidak
melakukan hal-hal yang menyimpang yang dapat merugikan diri sendiri dan orang
lain.
(Aulia Nur Ahad Dini / Mahasiswa Pendidikan Matematika UHAMKA)