Kabarpendidikan.id Masa pandemi ini memang memiliki dampak yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Sudah 1 tahun pandemi covid-19 melanda Indonesia sejak kasus pertama diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Masa pandemi covid-19 ini bukan hanya menjadi tantangan untuk para pelajar, tetapi juga menjadi tantangan untuk para pengajar.
Para pelajar dan pengajar (guru dan dosen) dituntut untuk selalu mengikuti proses pembelajaran secara daring melalui aplikasinya pembelajaran virtual dan menyelesaikan tugas-tugas secara tuntas dalam pelajaran tersebut. Begitupun untuk pengajar dituntut supaya selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran secara virtual, sehingga saat proses pembelajaran berlangsung, para pelajar tidak jenuh dan dapat memahami materi yang diberikan oleh pengajar dengan baik.
Tetapi di samping tantangan tersebut, pendidikan di masa pandemi ini menjadi gambaran bagaimana proses pendidikan di masa depan nanti. Proses pembelajaran daring melalui aplikasi virtual dengan teknologi yang ada, melatih kita untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk menuju pendidikan abad ke-21. Abad ke-21 adalah masa pengetahuan (knowledge age), dimana informasi tersedia dimana saja dan kapan saja. Model pembelajaran abad ke -21 yaitu pembelajaran diarahkan untuk mendorong para pelajar mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah. Pembelajaran juga diarahkan untuk berfikir analitis serta menekankan pentingnya kolaborasi dan kerjasama dalam menyelesaikan masalah.
pembelajaran secara daring di masa pandemi ini melalui aplikasi virtual seperti zoom, google meet, dan lain-lain bukan hanya membantu para pelajar dan pengajar dalam proses pembelajaran saja tetapi juga melatih semua orang tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu para pelajar menjadi kompeten di abad ke-21, sehingga para pelajar dapat ikut serta dalam persaingan kehidupan masa pengetahuan (knowledge age).
(Fitri Yani/ Mahasiswa Uhamka)