Kabarpendidikan.id Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta masyarakat menanyakan kapan sekolah dibuka kepada bupati/wali kota dan gubernur sebagai pimpinan pemerintah daerah.
Dalam siaran
langsung Instagram bersama Jerome Polin, Nadiem mangatakan "Mohon tolong
tanya pemdanya masing-masing, bupati dan gubernurnya masing-masing. Kenapa
belum dibuka? Padahal sudah dibuka dari kemarin," Selasa (30/3)
Pemerintah
pusat kata Nadiem, sudah melimpahkan wewenang pembukaan sekolah kepada
pemerintah daerah sejak Januari 2021. Sekolah di zona kuning dan hijau juga
sudah diizinkan buka sejak 2020.
Sementara
itu, Nadiem mengaku sering mendapat pertanyaan kapan sekolah dibuka. Padahal
menurutnya kebijakan itu sudah ada di tangan pemerintah daerah, sehingga Nadiem
tak ingin pertanyaan itu diarahkan kepada dirinya.
"Ini
saya bingung juga, kenapa saya terus yang ditanya. Dari bulan Januari semua
sekolah sudah boleh tatap muka," katanya.
Nadiem
mendorong kebijakan itu agar sekolah yang tidak bisa melakukan pembelajaran
jarak jauh (PJJ) karena keterbatasan internet dan fasilitas, tidak tertinggal.
Namun, ia
menegaskan sekitar Juni-Juli semua sekolah yang sudah rampung vaksinasi guru
diharuskan membuka pembelajaran tatap muka meskipun hanya beberapa hari dalam
seminggu.
"Jadi
ini harapannya Pak Presiden sudah dukung, bulan Juni/Juli sudah selesai
vaksinasi. Jadi harapannya yang sudah vaksinasi itu harus melakukan tatap
muka," lanjut dia.
Nadiem telah
menyatakan pembukaan sekolah di seluruh daerah bersifat wajib setelah
vaksinasi. Meskipun siswa masih diizinkan belajar dari rumah jika enggan ke
sekolah, kata dia, tapi sekolah diwajibkan memberi opsi belajar tatap muka.
Ia menilai
Indonesia sudah sangat tertinggal dibandingkan negara-negara lain terkait
pembukaan sekolah. Nadiem meyakini risiko Covid-19 pada anak tidak sebesar pada
orang dewasa. (FHA)