Kabarpendidikan.id Sebanyak 10 mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA yang tergabung dalam kelompok 14 terlibat dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di masa pandemi COVID-19 yang digelar program studi Pendidikan Matematika UHAMKA.
KKN Tematik ini dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi program studi Pendidikan Matematika UHAMKA dalam menanggulangi masalah-masalah yang terjadi karena dampak dari pandemi COVID-19. Program KKN Tematik yang dilaksanakan oleh program studi Pendidikan Matematika UHAMKA akan berfokus pada bidang pendidikan (peningkatan literasi dan numerasi) serta peran mahasiswa dalam penanggulangan COVID-19 yang berkaitan dengan adaptasi kebiasaan baru. Hal ini sesuai dengan program dari Kemendikbud tentang KKN Tematik mengenai COVID-19 serta literasi dan numerasi. Kegiatan KKN Tematik ini dilaksanakan selama 15 hari pada 17 Februari - 3 Maret 2021.
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 14 ini terbagi menjadi beberapa kelompok terbatas. Kelompok terbatas 1 yang terdiri dari 3 anggota yaitu Alica Al Arief, Aprilia Khoirunnisa, dan Rahmi Assyifa yang dibimbing oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) bapak Dr. Khoerul Umam, M.Pd melaksanakan kegiatan KKN Tematik ini bertempatan di daerah Jakarta Utara, lebih tepatnya di Jl. Inspeksi Kali Sunter, Kelapa Gading Barat.
Dr. Khoerul Umam selaku dosen pembimbing mengungpkan, "tujuan dari kegiatan KKN Tematik ini yaitu mahasiswa mampu memberikan pemahaman, edukasi, dan literasi kepada masyarakat terutama di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan tujuan dari kegiatan KKN Tematik ini, maka ketiga mahasiswa tersebut mengusung tema literasi dan numerasi," ujarnya.
Kegiatan KKN Tematik ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satu mahasiswa, Alica Al Arief mengatakan bahwa kegiatan literasi dan numerasi ini terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas PAUD, kelas 1-3, dan kelas 4-6. Pembagian ini dilakukan agar pemberian materi literasi dan numerasi sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing anak.
"Ada banyak sekali anak-anak di dekat rumah tinggal saya. Ketika kami membuat pengumuman bahwa akan mengadakan kegiatan belajar di mushola, orang tua sangat antusias untuk mengirimkan anaknya belajar bersama kami sehingga ada begitu banyak anak dari yang hadir di hari pertama. Maka dari itu, kami berinisiatif membaginya menjadi tiga kelas", ujar Aprilia Khoirunnisa, mahasiswa yang daerah rumahnya dijadikan sebagai tempat pelaksanaan KKN Tematik kelompok terbatas ini.
Dijelaskan oleh Rahmi Assyifa bahwa kegiatan literasi dan numerasi dilakukan dengan beberapa pendoman materi yang diambil dari modul literasi dan numerasi tingkat SD yang dibuat oleh Kemendikbud. "Untuk kelas PAUD, kami mengadakan kegiatan Literasi seperti mengenalkan huruf abjad pada anak dengan menyanyikan bersama lagu huruf abjad, menulis dan menebalkan huruf abjad pada lembar kerja yang kami berikan, juga melatih mereka untuk menyusun beberapa huruf menjadi satu kata. Sedangkan untuk numerasinya, anak diperkenalkan dengan angka, belajar menulis angka, dan berhitung benda-benda yang dapat dilihat sekitar. Biasanya untuk kelas PAUD, kami akan memberikan lembar kerja numerasi dan literasi untuk mereka kerjakan", ujarnya.
Untuk anak-anak yang sudah memasuki jenjang sekolah dasar, kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan pada tingkat kelas 1-3 yaitu mengajarkan cara berhitung, mengenalkan mereka benda sekitar yang berbentuk segiempat dan segitiga dan menggambarkan bentuknya, serta mengenalkan sifat-sifat bangun datar tersebut. Selain itu, penting untuk mengajarkan anak-anak mengenai penggunaan kata tolong dan terima kasih dan meminta mereka untuk membuat dialog dengan menggunakan kedua kata tersebut. Ini dilakukan untuk membiasakan mereka dalam menggunakan kedua kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk tingkat kelas 4-6 yaitu mempelajari sifat-sifat bangun segiempat dan segitiga secara detail, juga mempelajari sudut-sudut yang terdapat pada kedua bangun tersebut. Untuk kegiatan literasi yaitu dengan mengadakan permainan kosa kata, dimana anak akan diminta menebak kata atau bahkan kalimat hanya dengan gerakan yang memperagakan kata tersebut. Ini dilakukan untuk melatih pemahaman mereka mengenai pengertian atau definisi dari beberapa kata tersebut.
Kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan selama 15 hari ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi anak. Dan juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam mengajarkan literasi dan numerasi pada anak.