Kabarpendidikan.id Pada saat ini kemajuan teknologi membawa dampak bagi pendidikan. Ada yang berdampak positif dan negatif. Dampak positif bagi mahasiswa adalah pengetahuan yang lebih luas ataupun spesifik akan lebih cepat untuk memperoleh suatu informasi yang didapat. Namun dari sisi negatifnya adalah banyak mahasiswa yang kehilangan rasa percaya diri dan menjadi mahasiswa yang pemalas. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan sebuah proses di mana kita harus membuat penilaian yang masuk akal, logis, dan dipikirkan secara matang.
Kemampuan berpikir kritis juga dijelaskan melalui UU No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”
Berpikir kritis juga salah satu potensi yang harus dimiliki,
dikembangkan, dan dibentuk oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Kemampuan dan
keterampilan berpikir kritis penting bagi mahasiswa karena untuk pengembangan
karir ke depannya. Upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan berpikir
kritis pada mahasiswa perlu dilakukannya inovasi pembelajaran. Inovasi
pembelajaran yang dimaksud yaitu dengan cara menginterpretasi, menganalisis,
mengevaluasi, menyimpulkan, menjelaskan apa yang dipikirkan dan membuat
keputusan. Jika mahasiswa mampu melakukan keenam keterampilan tersebut maka
kemampuan berpikir kritisnya jauh lebih tinggi dibandingkan yang hanya bisa
melakukan interpretasi, analisis, dan evaluasi saja.
Menurut Leicester dan Taylor (2010) terdapat lima indikator
dalam berpikir kritis, yaitu: asking
questions yang artinya membuat
pertanyaan merupakan kebiasaan yang penting untuk melatih keterampilan
berpikir kritis. Mahasiswa yang sering mengajukan pertanyaan menunjukkan
keterampilan berpikir kritis. Point of
view, berpikir kritis adalah merefleksi pengetahuan dengan sudut pandang
diri sendiri. Being rational,
rasional adalah saat ada alasan yang baik untuk dilakukan dan dipercayai
kebenarannya. Finding out, mahasiswa
dapat memulai dengan mencari fakta sederhana, kemudian secara bertahap
berkembang menjadi lebih luas. Analysis,
terdiri dari tiga cara, yaitu kategorisasi dan perbandingan, analisis
konseptual, dan meta analisis.
Terdapat beberapa manfaat dalam berpikir kritis, yaitu mudah
menyelesaikan masalah, dapat mengetahui kemampuan diri sendiri, dapat
berkomunikasi dengan baik, dan pikiran akan lebih terbuka luas. Dengan demikian
berpikir kritis sangatlah penting bagi semua mahasiswa. Karena sebagai bekal
untuk pekerjaannya di masa yang akan datang.
(Dhia Nisrina Rusmana / Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka)