Kabarpendidikan.id Merebaknya kasus pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 sejak Maret 2020 membuat semua kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah untuk sementara waktu dilakukan dari rumah. Berdasarkan data UNESCO, hamper 1,6 miliar terdampak dari penutupan sekolah. Hal ini harus dilakukan agar menekan jumlah kontak fisik secara masal sehingga dapat memutus penyebaran virus tersebut. Di Indonesia, sampai saat ini pemerintah melalui kementrian terkait masih belum menentukan kapan sekolah akan di buka kembali untuk proses belajar mengajar khususnya di ibu kota Jakarta. Akibatnya banyak guru yang tidak bisa memberikan pengajaran secara maksimal.
Berdasarkan
hasil wawancara kepada Bapak Danang Setioko, S.Pd, guru fisika di SMA
Muhammadiyah 23 Jakarta, implementasi kegiatan pembelajaran
secara online yang sudah berjalan selama kurang lebih 2 semester ini secara
umum berjalan lancar. Bapak Danang menjelaskan bahwa selama kegiatan belajar
mengajar dia lebih banyak menggunakan platform seperti Whatsapp Grup untuk
pertemuan yang bersifat asinkronus, sedangkan untuk pertemuan yang bersifat
sinkronus Google Meet atau Zoom Meeting Namun demikian, ada
beberapa kendala yang dihadapi, di antaranya adalah sulitnya menemukan media
pembelajaran daring yang cocok dengan mata pelajaran fisika khususnya terkait
materi yang membutuhkan kegiatan praktikum.
Dalam kesempatan ini sebagai salah satu bentuk
kegiatan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah, maka tim PKM Pendidikan
Fisika yang difasilitasi oleh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
(LPPM) UHAMKA melakukan pelatihan penggunaan Virtual Lab (Phet Interactive
Simulation) kepada siswa-siswa kelas 10 IPA di SMA Muhammadiyah 23 Jakarta.
Kegiatan pelatihan yang diketuai oleh ibu Tri Isti Hartini, M.Pd dan anggota
Martin, M.Pd serta satu mahasiswa ini dilakukan secara daring pada hari Kamis,
14 Januari 2021 dan diikuti oleh 30 siswa.
Tri Isti Hartini, M.Pd selaku ketua tim PKM mengungkapkan“seluruh siswa yang belajar mata pelajaran
fisika harus selalu semangat dan serius meskipun masih dalam masa pandemi yang
serba terbatas. Saya menghimbau kepada siswa yang mengikuti
pelatihan agar selalu berpikir kreatif dalam menemukan media-media pembelajaran
fisika di dunia maya walau tidak langsung diajarkan dari guru mata pelajaran
karena keterbatasan waktu belajar,” tuturnya.
Dipihak lain. Bapak Danang Setioko dalam sambutannya mengungkapkan bahwa siswa harus memiliki kemampuan berpikir
bernalar dalam menerima dan mengolah materi-materi yang disampaikan oleh guru,
terlebih hanya disampaikan melalui daring. Siswa harus memiliki inisiatif
sendiri untuk belajar secara mandiri.
Setelah acara pembukaan, kemudian masuk ke acara inti
pelatihan yaitu penyampaian materi oleh anggota tim PKM, bapak Martin, M.Pd. Selama
kurang lebih 30 menit, materi terkait pentingnya penggunaan Phet Interactive
Simulation disampaikan oleh bapak Martin, M.Pd. Dalam sesi ini, siswa juga
diajak untuk langsung praktik masuk ke halaman web Phet dan melakukan
registrasi sebagai siswa. Setelah materi disampaikan, kemudian dibuka
kesempatan tanya jawab.
Sesi selanjutnya, Nuraeni Nanda Sari memberikan
penjelasan teknis melakukan virtual lab menggunakan Phet Interactive
Simulation. Secara seksama, siswa dilatih untuk melakukan satu judul
praktikum virtual, yaitu tentang Hukum III Newton. Pada bagian ini, siswa
tampak serius menyimak materi yang disampaikan, karena memang bagian ini
penting untuk siswa sebagai rencana tindak lanjut dari kegiatan PKM ini. Siswa
secara berkelompok akan melakukan eksperimen mandiri dan hasil praktikum akan
dinilai oleh guru fisika sebagai nilai praktikum semester.
Di akhir kegiatan, siswa kemudian diminta untuk
mengisi kuesioner sebagai bahan evaluasi kegiatan PKM. Berdasarkan hasil
pengisian kuesioner, seluruh siswa sangat senang dan menyatakan menambah
wawasan mereka dengan dilakukannya pelatihan Phet Interactive Simulation
ini. Mereka juga menginginkan agar pelatihan-pelatihan serupa terus dilakukan
di sekolah mereka terlebih ditengah pandemi Covid-19
yang membutuhkan suasana pembelajaran yang berwarna.