Kabarpendidikan.id Pendidikan menurut (UU no 20 tahun 2003) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di samping itu pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan mampu membentuk kepribadian melalui pendidikan lingkungan yang bisa dipelajari baik secara sengaja maupun tidak. Pendidikan juga mampu membentuk manusia itu memiliki disiplin, pantang menyerah, tidak sombong, menghargai orang lain, bertaqwa, dan kreatif, serta mandiri. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan baik sengaja maupun tidak, akan mampu membentuk kepribadian manusia yang matang dan wibawa secara lahir dan batin, menyangkut keimanan, ketakwaan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Secara
formal pendidikan itu dilaksanakan sejak usia dini sampai perguruan tinggi.
Adapun secara hakiki pendidikan dilakukan seumur hidup sejak lahir hingga
dewasa. Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai positif akan tepat dimulai
ketika anak usia dini. Dengan demikian pendidikan bagi peserta didik yang masih
kecil merupakan landasan yang tepat sebelum masuk pada pendidikan yang lebih
tinggi. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan awal yang sesuai dengan
tujuan untuk mengembangkan karakter, sosialisasi anak, menumbuhkan kemampuan
sesuai dengan perkembangannya, mengenalkan lingkungan kepada anak, serta
menanamkan disiplin, karena secara tidak langsung dapat menanamkan atau
mentransfer nilai-nilai moral dan nilai sosial kepada anak.
Saat
ini dunia sedang dilanda virus Covid-19 yang berasal dari Negara China (wuhan).
Virus yang menular ini sudah lebih dari 11 bulan terakhir ini berdampak
terhadap perubahan sosial. Manusia yang merupakan
mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara langsung sehingga
tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat. Sehingga Pemerintah tengah
menyiapkan aturan karantina kewilayahan atau lockdown untuk memutuskan
matarantai penyebaran virus Covid-19. Menurut Mahfud, karantina kewilayahan
diatur dalam aturan undang-undang nomor 6 tahun 2018 tetang kekarantina
kesehatan. Bertujuan membatasi kerumunan orang, membatasi gerakan orang demi
keselamatan bersama. Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19, akan
mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang, bahkan menyebabkan sulit
bernafas sehingga meninggal. Virus ini bisa sembuh dengan sendirinya karena imunitas
tubuh. Namun orang tua lebih rentan terkena virus ini. Apalagi orang tua yang
memiliki penyakit diabetes, pernapasan kronis, kanker dan komplikasi lainnya.
Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai Negara jadi terganggu
sehingga membuat masyarakat di dunia harus tetap diam dirumah untuk memutus
mata tantai virus corona agar tidak semakin menyebar. Lalu perekonomian di
berbagai dunia juga semakin menurun karena adanya virus ini.
Tidak
hanya ekonomi, pandemi ini sangat berdampak pada pendidikan. Sejak bulan Maret
tahun 2020 aktifitas pembelajaran daring (dalam jaringan) menjadi sebuah
pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19 yang semakin meluas. Praktik pendidikan daring ini dilakukan oleh berbagai
tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan
tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana
yang dilakukan oleh tenaga pendidik guru maupun dosen. Pendidikan dimasa
pandemi ini sangat membutuhkan teknologi, peserta didik maupun pengajar dituntut
harus menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Kebutuhan
tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang
sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi
kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai
media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi
zoom, google classroom, youtube, tiktok, maupun media sosial whatsapp. Sarana
tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan
pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka
secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin
dikuasai oleh peserta didik maupun pengajar.
Tidak
semua pembelajaran daring berjalan dengan normal, dalam melaksanakan
pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan kemampuan, sarana dan
prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan bagi pengajar dan peserta didik
serta kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat
pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan dengan semestinya
agar proses pembelajaran kepada peserta didik tidak terganggu. Ada beberapa
kendala yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh terjadi juga
ada pada guru seperti tidak memiliki HP android, laptop, paket data dan
jaringan sinyal yang kurang memadai. Kendala tersebut bisa menjadi hambatan
dalam proses pembelajaran.
Seperti
pengalaman saya pribadi mahasiswi UHAMKA semester 1 dari awal perkuliahan
hingga saat ini masih dalam pembelajaran online. Sulit memahami materi akibat akses internet yang mengalami gangguan,
maka proses pembelajaran pun menjadi terganggu, sehingga pemahaman terhadap
materi pun mengalami kesulitan. Jika saya ketika belajar secara tatap muka
langsung saja masih belum paham, apalagi jika belajar yang dilakukan dengan
sistem online. Maka dari itu, saya harus inisiatif belajar mandiri dan juga
mencari sumber-sumber lain di internet untuk menambah pemahaman terhadap materi
yang diajarkan. Rasa malas dan sulit berkonsentrasi,
belajar secara online justru malah menambah rasa malas dan juga sulit
untuk berkonsentrasi. Selain karena sudah pusing dengan tugas-tugas yang
diberikan, juga menjadi lebih banyak
waktu untuk bermain gadget. Seperti bermain game, membuka instagram, twitter,
youtube, tiktok dan sosial media lainnya dibandingkan dengan belajar. Akibatnya
muncul rasa malas yang sangat susah untuk dilawan dan juga sulitnya
berkonsentrasi ketika belajar, terlebih ketika pengajar malah sering memberikan
banyak tugas yang malah akan membuat diri kita semakin bosan dan stress ketika
belajar. Rasa jenuh dan mengantuk jika didalam pembelajaran online hanya memberikan
materi terus menerus tanpa ada jeda relax bermain game atau motivasi yang
membuat semangat belajar meningkat.
Namun
dalam keadaan pandemi seperti ini dan banyaknya kendala dalam jaringan internet
dan lain lainnya, pengajar tentu memaklumi keadaan tersebut dan memberikan
solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi kepada peserta
didik agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses pembelajaran. Dalam masa
pandemi seperti ini, para pengajar selalu harus memberikan motivasi kepada
peserta didik, karena dengan adanya motivasi peserta didik tidak akan pernah
jenuh dalam melaksanakan pembelajaran daring.
Dari
kendala diatas, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model
pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik.
Misalnya, pengajar membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam
hal ini, pengajar lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik
dengan materi yang diberikan oleh pengajar melalui video kreatif tersebut.
Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh pengajar
melalui video kreatif yang dibuat oleh pengajar tersebut. Sehingga dengan
adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat peserta didik tidak
merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.
Pembelajaran Online memiliki beberapa
dampak postif bagi siswa karena siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja.
Akan tetapi, ada permasalahan yang dapat mengganggu proses pembelajaran online
yaitu siswa memiliki motivasi belajar yang kurang ketika menjalankan
pembelajaran online, padahal Motivasi belajar adalah hal penting dalam proses
belajar. Motivasi dalam belajar memimiliki peran untuk menumbuhkan rasa senang,
gairah, dan semangat untuk belajar. Kurangnya motivasi belajar pada
pembelajaran online disebabkan pada proses pembelajaran online, peserta didik
dapat menjadi kurang aktif dalam penyampaian pendapat dan pemikirannya,
sehingga menyebabkan proses belajar yang membosankan. Apabila peserta didik
mengalami kebosanan dalam belajar maka akan memperoleh ketidakmajuan dalam
hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan peserta
didik agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar. Berikut
adalah cara mencapai motivasi belajar:
a. Meningkatkan
kualitas pengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Memilih
metode pembelajaran yang tepat
c. Memaksimalkan
fasilitas pembelajaran
d. Memanfaatkan
penggunaan media
e. Evaluasi
pembelajaran
Beberapa
aspek motivasi belajar Menurut Marilyn K. Gowing ada empat poin aspek-aspek
motivasi belajar, adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Dorongan
Mencapai Sesuatu Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi mewujudkan
keinginan dan harapan-harapannya.
2. Komitmen
adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar. Dengan
memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar,
mampu mengerjakan tugas dan mampu menyeimbangkan tugas.
3. Inisiatif
Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau ide-ide baru
yang akan menunjang keberhasilan dan kesuksesannya dalam menyelesaikan proses
pendidikannya, karena ia telah mengerti dan bahkan memahami dirinya sendiri,
sehingga ia dapat menuntun dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang
bermanfaat bagi dirinya dan juga orang di sekitarnya.
4. Optimis
Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu percaya bahwa
tantangan selalu ada, tetapi setiap dari kita memiliki potensi untuk berkembang
dan bertumbuh lebih baik lagi.
Aspek-aspek
di atas merupakan bagian dari sekian banyak pendorong agar peserta didik
memiliki keinginan untuk belajar, karena apabila peserta didik memiliki
dorongan seperti aspek-aspek di atas, maka peserta didik tersebut akan
mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan harapannya.
Dari
pandemi ini, akibatnya banyak tenaga pendidik gagap menghadapi perubahan
drastis ini. Sementara itu praktis tidak ada cara lain untuk meminimalisir
penyebaran Covid-19 selain dengan membatasi perjumpaan manusia dalam jumlah
yang banyak. Pemerintah pun membatasi pertemuan, Itupun dengan protokol
kesehatan yang sangat ketat seperti melakukan 3M menggunakan masker, menjaga
jarak, mencuci tangan memakai sabun. Hal ini didasarkan pada pendapat para ahli
kesehatan di seluruh dunia setelah mereka melakukan riset bagaimana memutus
mata rantai Covid-19.
(Qori
Sayidah Nafisa / Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka)