Kabarpendidikan.id Saat masa pandemi COVID-19, setiap universitas di Jakarta dan Depok melakukan sistem pembelajaran jarak jauh. Aplikasi yang banyak digunakan saat pembelajaran jarak jauh ialah Google meet.
Pada masa sekarang ini, dunia
sedang dihadapkan dengan fenomena yang berkaitan dengan masalah kesehatan yaitu
corona virusatau COVID-19, banyak negara yang terkena dampak virus ini,
Indonesia termasuk salah satunya. Untuk itu pemerintah mengambil kebijakan
dengan menerapkan social distancinguntuk meminimalisir penularan COVID-19.
Social distancing sendiri merupakan suatu tindakan dimana setiap orang
diharuskan agar tidak berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Dengan
menghindari segala macam perkumpulan atau pertemuan untuk mencegah penularan
COVID-19. Oleh karena itu,segala kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar
(KBM)di sekolah maupun Universitas harus dilakukan dirumah atau dilakukan
secara online untuk mencegah menyebarnya COVID-19 ini. Ketika kita melakukan
pembelajaran secara online tentunya kita memerlukan media sebagai sarana untuk
pembelajaran. Oleh sebab itu berbagaiPlatfrom digunakan sebagai media
pembelajaran oleh sekolah dan juga Universitas. Di Universitas sendiri terdapat
berbagai platform yang digunakan diantaranya Google Classroom,Zoom Meeting,
Whatsapp dan google meet.
Google Meet sendiri adalah layanan
komunikasi video yang dikembangkan oleh Google. Aplikasi ini merupakan salah
satu dari dua Aplikasi yang nantinya akan mengganti Google Hangouts, yang
lainnya adalah Google Chat.
Platfrom ini gratis jadi dapat
digunakan oleh siapapun dengan tanpa batas waktu . Pada April lalu, Google mengonfirmasi bahwa pengguna bisa menikmati layanan video
conferencing Meet secara cuma-cuma, dengan waktu yang tidak terbatas ( unlimited hingga 24 jam) sampai 30 September.Oleh karena
itu Google Meet sangat cocok digunakan
dalam proses pembelajaran.
Bisa disimpulkan bahwa pemanfaatan
aplikasi google meet baru dilakukan ketika dimasa Social Distancing ini yang
mengharuskan mahasiswa untuk kuliah berbasis online.Kuliah yang dilakukan
dengan Google Meet ini dinilai kurang efektif sebab yang sering terjadi adalah kendala
pada jaringan atau sinyal internet bagi mahasiswa yang tidak menggunakan wifi yang
nantinya akan berdampak terhadap kualitas pembelajaran yang mereka terima.Namun
kelebihan dari penggunaan Google Meet ini dinilai praktis dan efisienbagi
mahasiswa, karena dengan menggunakan Google Meet ini komunikasi antara
mahasiswa dan dosen lebih mudah dibandingkan berkomunikasi secara tertulis atau
melalui chat.Walaupun aplikasi Google Meet ini dinilai kurang efektif namun
disisi lain aplikasi ini dinilai lebih efisien dan praktis bagi mahasiswa.Untuk
itu dengan adanya aplikasi Google Meet ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
dalam hal pembelajaran berbasis online dan diharapkan mahasiswa dapat
memanfaatkan aplikasi ini dengan seefektif mungkin. Maka dari itu, mahasiswa
dan dosen harus saling mengerti satu sama lain dalam pembelajaran jarak jauh
ketika pandemi COVID-19 ini. Fenomena pandemi COVID-19 harus kita terima dengan
baik. Karena, dengan adanya fenomena ini merupakan langkah dorongan terhadap
setiap Universitas dalam memanfaatkan pembelajaran berbasis teknologi.
(Silvi Izzati Amalia / Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka)