Kabarpendidikan.id Pandemi Covid-19 yang menimpa sebagian dunia telah memengaruhi aktivitas manusia. Banyak kegiatan yang dilakukan menjadi di rumah, mulai dari bekerja di rumah sampai dengan belajar dirumah. Tanda-tanda kembali ke sekolah pun masih belum pasti, karena adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Solusi pemerintah pun adalah dengan membiarkan anak belajar secara daring.
Teknologi disini memiliki peran penting dalam pembelajaran di
masa pandemi. Dengan hadirnya teknologi maka potensi guru akan semakin
diperkuat, walaupun peran guru dalam pembelajaran tidak bisa digantikan oleh
teknologi tetapi dengan adanya teknologi
maka potensi guru akan semakin dikuatkan melalui digitalisasi pendidikan.
Meski banyak kendala dan kekurangan dalam pelaksanaannya,
pembelajaran daring
sejatinya memberikan manfaat yang banyak. Walaupun awalnya memang terkesan
membosankan, tetapi banyak manfaat yang dapat anak ambil dari belajar daring
ini.
Manfaat belajar daring yaitu sebagai berikut :
1.
Lebih
fleksibel, karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, kapasitas belajar
pun lebih banyak dan juga dapat disesuaikan dengan kapasitas masing-masing
siswa.
2.
Mengajarkan sikap disiplin dan tanggung jawab, belajar
daring membuat para siswa menjaga perilaku baik dengan teman maupun dengan
guru.Selain itu, belajar daring juga dapat menjaga sikap bertanggungjawab
ketika diminta mengerjakan tugas dari guru.
3.
Menjaga aktivitas anak tetap terjaga, aktivitas anak
setiap hari seperti waktu bermain, tidur, makan, mandi, belajar, memakai
seragam, dan sebagainya. Belajar daring
membantu aktivitas tersebut tetap berjalan seperti biasanya.
4.
Mendeteksi gangguan tumbuh kembang anak, seperti belum
dapat mengenali warna, terlambat bicara, sulit menghafal justru dapat
terdeteksi melalui belajar daring ini.
5.
Mengenali potensi anak, orangtua akan lebih mudah
mengenali potensi anak jika dapat mengarahkannya dengan tepat waktu.
6.
Lebih bebas untuk mengeksplorasi, saat belajar daring
anak lebih bebas memilih apa yang ingin dia pelajari. Dengan memiliki kebebasan
untuk memilih sendiri apa yang ingin dipelajari, anak terdorong untuk belajar
dengan sendirinya tanpa adanya paksaan.
Rivana
Maheswara/ Mahasiswa PGSD Uhamka)