Kabarpendidikan.id Kampung Gedong merupakan pemukiman masyarakat yang berdekatan dengan kampus FEB UHAMKA, beberapa waktu yang terdampak banjir dan longsor. Kampung yang lokasinya sekitar dua kilo meter dari kampus FEB UHAMKA kearah Pasar Minggu tersebut dihuni oleh 80 Kartu Keluarga, sebagian besar dihuni oleh warga yang profesinya sebagai pemulung, kampung tersebut ada dibantaran sungai Ciliwung.
Dampak banjir dan longsor tersebut memberikan kerugian materi yang lumayan besar untuk seluruh warga Gedong, tidak hanya terdampak pada rumah warga, tapi proyek pengolahan sampah, juga mushola juga mendapatkan dampak langsung dari bencana tersebut.
Menurut Edi Setiawan, Wakil Dekan III FEB UHAMKA menyatakan proyek pengelolaan sampah yang telah dibangun tertimbun longsor dan rusak dibagian penyimpanan barang, tapi tidak menimbulkan korban.
“Pimpinan kami, Pak Zulpahmi, selaku Dekan FEB, memberikan amanah kepada saya untuk mewakili dalam menyerahkan bantuan dari LAZISMU UHAMKA berupa bahan material juga beberapa kebutuhan anak-anak TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an, mushola Nurul Mushtofa yang terdampak,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Zulpahmi selaku Dekan FEB UHAMKA menyatakan material tersebut rencananya digunakan untuk membangun saluran air supaya jika ada banjir lagi tidak menimbulkan genangan air di belakang mushola yang membuat air masuk di tempat orang menjalankan sholat agak sulit dibersihkan karena airnya menggenang di sekitar mushola.
Hal ini dibenarkan oleh Pak Wijanarko selaku RT di Kampung Gedong Bahwasanya kami membutuhkan saluran air untuk membuang air, supaya jika hujan deras atau banjir maka tempat sholat tidak kemasukan air.
Tambah Pak RT saat dimintai keterangan, sangat berterima kasih kepada UHAMKA dan LAZISMU UHAMKA yang selalu peduli terhadap kampung kami.
Dewi Pudji Rahayu selaku dosen penggiat kegiatan mahasiswa di Kampung Gedong mengungkapkan “rencananya minggu ini warga akan bergotong royong untuk membuat saluran air, dan Insya Allah mahasiswa akan membantu, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.