Kabarpendidikan.id Dosen Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta (UHAMKA) adakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) berupa seminar online kepada siswa dan petugas kantin SMP Muhammadiyah 4 Jakarta dengan materi pangan halal, kantin halal, gizi seimbang, dan pengetahuan kosmetik halal atas kerjasama dengan LPPM UHAMKA.
Kegiatan yang terlaksana pada 22 Januari 2021 melalui media Zoom Meeting ini terasa meriah pasalnya dihadiri oleh siswa kelas VII, VIII, IX, petugas kantin, serta bapak ibu guru di SMP Muhammadiyah Jakarta sebagi peserta kegiatan dan menghadirkan narasumber Ibu Imawati Eka Putri sebagai Wakil Ketua Pusat Kajian Halal (PKHI) dan Ibu Imas Arumsaridari Anggota Divisi Penelitian PKHU dari Uhamka.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya sekolah-sekolah mitra I-HELP (Islamic Health Promoting School Nutrition Program) tentang konsep halal dalam kehidupan sehari-hari. Program I-HELP ini merupakan gagasan hasil Kerjasama UHAMKA dengan SEAMEO RECFON dan Dikdasmen PWM DKI yang merupakan pilot project dalam rangkaian program intervensi gizi dan Kesehatan berbasis Islam. SMP Muhammadiyah 4 yang termasuk kedalam mitra I-HELP merupakan sekolah yang dianggap layak menjadi target Pengabdian kepada Masyarakat ini karena sebelumnya dosen FIKES bersama guru dan Kepala Sekolah telah bersama-sama membuat RTL (Rencana Tindak Lanjut) seputar intervensi gizi dan Kesehatan berbasis Islam. Selain itu SMP Muhammadiyah 4 juga telah menerapkan Gerakan Sarapan Bersama setiap hari Senin dan Kamis secara virtual.
Pemaparan materi halal menggunakan video edukasi yang dapat diunduh melalui kanal Youtube dengan channel Gado Gado Limau dianggap mampu merepresentasikan kecanggihan teknologi masa kini dengan minat siswa yang cenderung lebih tertarik menonton youtube pada masa Pandemi Covid-19.
Sejatinya, Indonesia sebagai negara dengan potensi pasar konsumen halal terbesar seharusnya masyarakat Indonesia harus memiliki tingkat pengetahuan tentang produk dan jasa halal lebih baik dibanding negara lain yang jumlah penduduk muslimnya minoritas. Namun kenyataannya, pendidikan dan tingkat pengetahuan kehalalan produk masih minim dan belum merata sehingga membuat kepatuhan masyarakat terhadap konsep syariah berbeda-beda.
Imawati menuturkan dalam kegiatannya bahwa, “konsep pangan halal yang selaras dengan pedoman gizi seimbang perlu di informasi lebih luas kepada masyarakat agar dapat memilih pangan yang halal dan thayib, artinya pangan yang halal dan baik bagi tubuh, selain itu pemilihan produk halal pada kosmetik merupakan salah satu bentuk tindakan terhadap ketaatan pada Allah Swt. dimuat pada salah satu hadist Rasulullah saw dimana diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa salah satu tertolaknya doa seorang muslim adalah karena konsumsi dan penggunaan bahan-bahan haram,” ujarnya.
Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat dijadikan alternatif dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat seputar pangan halal, kantin halal, gizi seimbang, dan kosmetik halal sehingga masyarakat dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.