Kabarpendidikan.id Baru baru ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta kembali memberlakukan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk tahun ajaran 2021 ini, yang sekaligus menjadi penegasan bahwa kegiatan belajar mengajar tatap muka yang diwacanakan akan diselenggarakan di 2021 ini tidak jadi dilaksanakan.
Sejalan dengan pemberlakuan kebijakan tersebut Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan apresiasi terhadap keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengintruksikan untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) di 2021.
“P2G Provinsi DKI Jakarta dan Pengurus Nasional P2G sangat mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) yang menunda PTM,” jelas Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim Minggu pada Minggu 3 Januari 2021.
Mengingat angka Covid-19 di DKI yang terus menujukan tren peningkatan jumlah kasus ditiap harinya, pilihan menunda PTM menurut Salim adalah opsi yang sangat memihak pada siswa, guru, dan keluarga mereka saat ini.
Ia mengaku bahwa pihaknya dalam beberapa minggu terakhir secara konsisten terus berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana perihal penundaan PTM.
“Beliau (Anies) sangat responsif terhadap masukan-masukan dari kami, organisasi guru agar mengutamakan kesehatan dan keselamatan guru, siswa, tenaga kependidikan dan keluarga mereka,” tutur dia.
Ke depan, diharapkan juga Disdik DKI terus dan makin meningkatkan pendampingan kepada guru dan orang tua selama PJJ secara daring.
“Untuk itu, keterampilan guru mesti ditingkatkan dan harus jadi perhatian khusus. Kondisi seperti di Kepulauan Seribu yang masih sulit dalam akses internet, hendaknya menjadi fokus. Perluasan akses internet di Kepulauan Seribu mesti ditingkatkan, tentu kerjasama Disdik dengan Kominfo misalnya,” pungkasnya.