Kabarpendidikan.id Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, guna membentuk SDM terampil yang berdaya saing tinggi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, dirinya tengah merancang misi revitalisasi pendidikan vokasi untuk 2021.
Dalam upayanya Mendikbud mengatakan, Kemendikbud telah membangun direktorat baru yakni Ditjen Vokasi pada 27 Desember 2019 lalu.
“Ini adalah unit baru yang dibangun untuk mempersiapkan SDM masa depan yang cakap, terampil dan berdaya saing tinggi. Saya bangga dengan kiprah pesat Ditjen Vokasi selama 1 tahun terakhir dalam membangun pondasi programnya,” katanya pada webinar Anak Vokasi Zaman Now, Senin 25 Januari 2021.
Nadiem juga menjelaskan, pihaknya tengah menggalang dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.660 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri. Kemudian pada tahun 2021 ini Kemendikbud juga memiliki misi besar dalam revitalisasi pendidikan vokasi. Salah satunya adalah upaya merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0. Kemudian
Selain itu juga, lanjutnya, Ditjen Vokasi kedepan tengah menyiapkan pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.000 orang. Selsin itu Ditjen Vokasi juga memiliki misi pencapaian indeks kinerja utama pada 47 perguruan tinggi negeri vokasi. Bahkan
‘’Selain itu ada upaya penguatan pendidikan vokasi pada 200 program studi,” tutur Mendikbud.
Alumnus Harvard Business School ini menjelaskan, akan ada penguatan pendidikan pada 75 perguruan tinggi dan penguatan sarana prasarana di 8 perguruan tinggi. Selain itu juga, tambah Nadiem, untuk meningkatkan kualitas dosen juga akan ada sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen.
Nadiem menuturkan, misi revitalisasi pendidikan vokasi ini adalah target besar pendidikan yang perlu didukung bersama. Sebab, ujarnya, filosofi pendidikan bukan sekedar muatan yang mengisi pikiran siswa dengan teori. Tetapi turut menuntun anak bangsa dengan semangat belajar yang menyenangkan.
“Sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat,” pungkas Mendikbud Nadiem. (LBM)
