Kabarpendidikan.id Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan pengatur suhu kandang ayam otomatis. Ide alat bernama Smart Chicken Cage Based on Android ini dilatarbelakangi banyaknya peternak telur ayam yang kesulitan dalam mengatur temperatur kandang ayam.
Perwakilan tim Deny Fajar Hidayat mengatakan, pembuatan
Smart Chicken Cage Based on Android bermula dari rutinitasnya mengunjungi
kediaman rekannya. Kunjungan ini membuat dia mengenal dan sering mengobrol
dengan orang tua rekannya. Dari situ, ia tahu peternak telur merasa kesusahan
dalam mengatur suhu kandang ayam.
"Mereka harus mengecek suhunya secara berkala untuk
memastikan keadaan kandang tetap normal," ucap mahasiswa Teknis Mesin UMM,
Senin (11/1/2021).
Menurut Deny, peternak harus bolak-balik ke kandang untuk
menyalakan atau mematikan kipas angin. Cara mengatur suhu ruang juga masih
berdasarkan pada perkiraan si peternak sehingga tidak akurat.
Suhu merupakan satu aspek penting bagi peternak telur ayam. Suhu
kandang yang tidak sesuai akan berdampak pada kesehatan dan perilaku ayam.
Bahkan, berpengaruh juga terhadap jumlah produksi telur yang didapat.
Melihat situasi ini, Deny dan rekan timnya, Yogi Hardika
Pratama Putra, dan Andalusia Trisna Salsabila menciptakan Smart Chicken Cage
Based on Android. Alat ini bekerja untuk mengendalikan suhu kandang secara
otomatis. Mereka akan memasang arduino di kandang sebagai sistem kontrol,
sensor suhu, dan kelembaban. Selanjutya, data dari arduino akan otomatis
terbaca di smartphone peternak.
Tim merancang alat secara otomatis agar bisa menghidupkan
pemanas ketika suhu berada di bawah 25 derajat celsius. Selain itu, alat juga
mampu menghidupkan kipas pendingin apabila suhu terpantau di atas 30 derajat
celcius. "Dengan begitu suhu di dalam kandang akan tetap stabil dan
peternak tidak perlu bolak balik ke kandang,” jelas mahasiswa kelahiran
Sulawesi tersebut.
Ide dan rancangan alat ini sendiri sudah pernah dilombakan dalam
Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional (PIMTANAS)
pada akhir November tahun lalu. Mereka bertiga mampu lolos di skema Program
Kreativitas Mahasiswa di Bidang Teknologi.