Kabarendidikan.id Covid-19 atau bisa kita sebut corona, virus yang membahayakan dan menular yang berasal dari Huwan (Cina) pada bulan Desember 2019. Virus ini membahayakan karena menyebabkan batuk-batuk, sesak nafas, bahkan kematian. Corona mulai terdeteksi di Indonesia pada bulan Maret 2020. Berawal dari 2 orang yang terinfeksi dan sekarang menjadi jutaan, bukan Negara Indonesia saja yang saat ini mengahadapi virus ini, bahkan sampai satu dunia pun juga merasakan dampak dari virus tersebut.
Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia, pemerintah juga melakukan mencegahan penyebaran virus corona dengan melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dimana semua kegiatan di luar dihentikan sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Virus corona menyebabkan semua sektor merasakan dampaknya. Dunia pendidikan salah satunya. Dampaknya adalah kegiatan belajar mengajar secara daring. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung dengan guru/dosen, tetapi dilakukan secara online melalui platform komunikasi yang ada, seperti WhatsApp, Zoom, dan Google Meet. Teknologi sangat dibutuhkan untuk pembelajaran daring ,melalui perangkat alat elektronik seperti laptop atau handphone dengan menggunakan jaringan internet.
Teknologi adalah yang berhubungan pengambilan, pengolahan, dan penyebaran tentang informasi. Teknologi sangat kita perlukan di kehidupan apalagi di pandemi saat ini untuk KBM (kegiatan belajar mengajar). Teknologi juga membantu memberikan informasi tanpa harus bertemu langsung dengan bantuan alat elektronik yang menggunakan internet.
Selain memiliki banyak kelebihan pembelajaran daring juga memiliki kekurangan, diantaranya :
GAPTEK (Gagap Teknologi)
Banyak anak atau orang tua yang tidak mengerti teknologi dan terkadang anak anak menyalahgunakan teknologi. Seperti bermain games, menonton situs porno, berkata kasar di sosial media, dan lain-lain.
Terkendala Sinyal
Bagi mereka yang tidak tinggal di kota-kota besar terkadang sulit sekali mendapatkan sinyal yang menyebabkan KBM terganggu. Seharusnya pemerintah setempat memperhatikan keadaan tersebut.
Alat Komunikasi
Tidak semua dari kita mempunyai atau bisa membeli alat elektronik seperti handphone. Banyak juga ditemukan didalam sebuah keluarga satu handphone digunakan untuk lebih dari satu orang.
Kouta Internet
Mahalnya kouta intenet menjadi salah satu menyebab dari kekurangan pembelajaran daring. Penghasilan orang tua yang hanya cukup untuk kebetuhan hidup sehari- hari terkadang tidak mampu untuk membeli kouta intenetnya setiap bulan. Namun saat ini, pemerintah sudah memberikan kouta internet seacara gratis untuk semua pelajar dan mahasiswa di Indonesia walaupun belum merata.
(Putri Assyiva Septiyani / Mahasiswa PGSD Uhamka)