Kabarpenddikan.id Herman Suherman selaku Pelaksana tugas Bupati Cianjur memperingatkan pengelola sekolah untuk tidak menggelar pembelajaran secara tatap muka atau luring. Pasalnya, diduga ada sekolah yang menggelar kegiatan belajar tatap muka tersebut secara sembunyi-sembunyi.
"Untuk saat ini belum saya izinkan. Nanti, kita evaluasi (kebijakan belajar tatap muka),” kata Herman dilansir dari laman Kompas.com, Kamis (14/1/2021).
Herman mengatakan, apabila ada sekolah yang membandel dan tetap menggelar pembelajaran secara tatap muka, maka dipastikan mendapat sanksi. "Sanksi terberat bisa dicabut izinnya, (sekolah swasta). Kalau negeri, kepala dan gurunya kita tindak tegas," ujarnya.
Herman menyebutkan, aktivitas pembelajaran di sekolah yang sedianya akan dilaksanakan awal tahun ini diundur sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Cianjur.
Secara tegas, Herman tidak mengizinkan semua sekolah di Kabupaten Cianjur menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, jika situasi sudah kembali membaik, pihaknya akan segera mengambil tindakan.
"Karena banyak dorongan dari masyarakat Cianjur ingin anak-anaknya tatap muka, tapi yang jauh lebih penting adalah keselamatan mereka," katanya menambahkan.
"Apalagi di Cianjur ini, meski zona kuning, tren kasusnya naik drastis dalam beberapa pekan terakhir. Kita harus sayang ke masyarakat,” lanjutnya.
Sejauh ini, jumlah warga Cianjur yang terpapar corona sebanyak 1.712 orang, dengan sebaran yang merata di semua wilayah kecamatan. "Dulu wilayah selatan itu aman. Sekarang (Covid-19) sudah merambah ke sana," ucap Herman. (FHA)