Kabarpendidikan.id Tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) bertransformasi atau berubah bentuk menjadi perguruan tinggi baru pada Januari 2021. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Perubahan Bentuk dan Perbaikan PTKIS.
Adapun tiga PTKIS yang berubah bentuk yaitu Institut Agama
Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro yang berubah menjadi Universitas Nahdlatul
Ulama (UNU) Sunan Giri Bojonegoro. Universitas ini memiliki tiga fakultas, yakni
Tarbiyah, Syariah, dan Fakultas Adab.
Lalu Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Mambaul Ulum Jambi
berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mambaul Ulum Jambi. Kemudian,
STIT Inter Muhammadiyah Batam menjadi STIT International Muhammadiyah Batam.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag
Suyitno mengemukakan, transformasi menjadi penting dalam rangka meningkatkan
mutu perguruan tinggi, tak terkecuali PTKIS.
Karenanya, perubahan bentuk PTKIS ini menurut Suyitno harus
diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan. “Jika masih ada PTKI
yang tidak memperhatikan mutu, maka tunggulah saatnya untuk mati," kata
Suyitno dalam keterangannya, Senin (11/1/2021).
Mutu yang dimaksud Guru Besar UIN Palembang ini meliputi
mutu dalam proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Jika tiga syarat ini terpenuhi dengan baik, maka garansi mutu dan kualitas
akan tetap terjaga," jelas Suyitno.
Kepada tiga PTKIS yang berubah bentuk, Suyitno berharap agar
Pimpinan PTKIS lebih percaya diri dalam pengembangan manajemen tata Kelola,
karena memiliki kebebasan dan kemandirian.
“Memasuki tahun 2021 mari kita miliki prinsip tiada hari
tanpa prestasi. Bahasa lainnya adalah prestasi PTKI saat ini diukur dari
capaian akreditasi, if you want to see the quality of Higher Education you see
through their accreditation," papar Suyitno.
Selain itu, Suyitno juga menegaskan, transformasi harus
dimaknai sebagai perluasan mandat (wider mandate). “Rumah sebelumnya terlalu
sempit dan membutuhkan perluasan menjadi rumah besar yang akan memberikan
kesempatan lebih luas dan besar,” katanya.
Ia pun mengingatkan pesan Menteri Agama yang ingin
mewujudkan Kementerian Agama harus berwajah baru dalam arti semangat baru.
Salah satunya semangat mengembangkan pengarusutamaan moderasi beragama.
Sementara itu Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Masdar Hilmy
yang juga Koordinator Kopertais wilayah IV Jawa Timur menyampaikan terima kasih
kepada Kementerian Agama yang telah melakukan pembinaan PTKIS hingga beberapa
di antaranya telah meningkat kualitasnya.
Terkait dengan mutu, Masdar Hilmy menegaskan bahwa urusan
kualitas PTKIS tidak boleh ditawar-tawar lagi walau bukan persoalan yang mudah.
Karena akan terkait dengan tata kelola, data, maupun gesekan dan konflik
kepentingan.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama M. Adib Abdushomad
mengatakan, saat ini Kemenag sedang menyiapkan perangkat kelembagaan agar PTKI
dapat leluasa meningkatkan kualitasnya. Salah satunya dengan penyusunan Draf
Peraturan Menteri Agama terkait dengan pendirian, pencabutan, pembubaran, dan
perubahan bentuk PTKI.