Kabarpendidikan.id Dalam rangka mewujudkan (Sumber Daya Manusia) SDM maju Indonesia merdeka, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA atau Uhamka ditunjuk sebagai mitra bersama Pemprov DKI Jakarta untuk mengkompanyekan kegiatan 16 hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak dengan mengangkat tema Jangan Takut Bicara, Lindungi Perempuan dan Anak.
Serangkaian acara dari tanggal 25 November hingga 10
Desember 2020 saat ini diselenggarakan melalui zoom meeting serta disiarkan
langsung melalui Youtube. Rangkaian kegiatan selama 16 hari ini berbentuk
webinar, penyebarluasan informasi melalui kanal media sosial dan media tiktok,
serta pembentukan Pos Sahabat Perempuan dan Anak Jalur Perguruan Tinggi.
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati
menyebutkan “Pada tahun 2020 ini, pemprov DKI Jakarta bersama sama dengan tim
penggerak PKK provinsi DKI jakarta, dan didukung oleh berbagai OPD, perguruan tinggi
dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, lembaga pemerhati perempuan dan anak dan
juga influencer perorangan, telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan yaitu
16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”.
Salah satu perguruan tinggi yang ikut bekerja sama
dalam menyukseskan program ini adalah Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
(UHAMKA). Dalam sambutannya, Gunawan Suryoputro selaku Rektor UHAMKA
menyampaikan “UHAMKA berkomitmen secara konkrit untuk melakukan kegiatan serta
gerakan yang terkait dengan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak,
diantaranya mengeluarkan kebijakan universitas untuk mengimplementasikan
gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak ini”.
Gunawan menjelaskan, 3 kebijakan universitas yang
dimaksud ialah pertama yaitu pendidikan, yang terdapat dalam proses pendidikan
dan pengajaran. Terdapat intregasi keilmuan yang dimasukkan ke dalam berbagai
mata kuliah yang terkait dengan pencerahan dan pemahaman serta tindakan yang
patut dilakukan untuk mengatasi dan menghilangkan kekerasan terhadap perempuan
dan anak.
“Yang kedua, kami juga memiliki kebijakan terkait
dengan pengabdian kepada masyarakat. Dimana dalam pergerakan ini, dosen dan
mahasiswa melakukan kegiatan terjun ke masyarakat untuk melakukan bimbingan2
penyuluhan. termasuk disini pemberian pengetahuan bagaimana agar tidak terjadi
kekerasan terhadap perempuan dan anak.” jelas Gunawan
“Yang ketiga juga secara konkrit ada kebijakan
implementasi program kegiatan yang terkait anti kekerasan perempuan dan anak
ini melalui penelitian- penelitian dengan tema-tema yang terkait dengan
kesetaraan gender, sesuai dengan dari tujuan SDGs, oleh karena itu kami untuk
menangani ini juga sudah mendirikan pusat studi yang menangani tentang
perempuan dan anak.” Lanjutnya.
Gunawan juga menyampaikan bahwa UHAMKA akan terus
berkomitmen untuk melakukan kegiatan-kegiatan melalui catur darma agar bisa
memberikan pencerahan pengetahuan kepada masyarakat. agar tidak terjadi
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Oleh karena itu saya ucapkan stop dan hindari
kekerasan perempuan dan anak. Dan kita lindungi perempuan dan anak. Jangan
diam, segera laporkan” ucapnya. (FHA)