Kabarpendidikan.id Sudah sejak lama kesenjangan pendidikan di Papua menjadi polemik bangsa yang berkepanjangan. Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Amich Alhumami juga menyatakan kesenjangan pendidikan masih terjadi di Papua. Menurut Amich, pengadaan sekolah berasrama dapat menjadi solusi.
“Pendekatannya yang dipilih adalah sekolah berbasis asrama, sekolah satu atap. Itu dari SD sampai SMA jadi sekali membangun, langsung berinvestasi,” kata Amich dalam webinar Menilik Anggaran Pendidikan Nasional dalam siaran Youtube Yappika, Jumat, 4 Desember 2020.
Dirinya menambahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), harus melihat peta sebaran penduduk untuk membangun sekolah berasrama. Pembangunan sekolah berasrama itu dilakukan dengan melihat faktor geografis dan demografi penduduk.
“Kalau kita bangun sekolah, itu investasinya harus dihitung. Pertama ditempatkan di daerah yang satuan keluarganya relatif banyak, maka sekali membangun itu menampung banyak keluarga yang punya anak usia sekolah. Itu harus dilakukan dengan melihat profil dan struktur penduduk di Papua itu,” jelasnya.
Menurutnya juga pembangunan sekolah di Papua tidak lagi hanya membangun satu-satu per jenjang pendidikan. Sekolah berasrama secara tidak langsung lanjutnya menurutnya akan memfasilitasi anak untuk terus sekolah.
“Jadi bisa menekan angka putus sekolah, mereka tinggal di asrama itu bisa terjamin,” tegas Amich.
Dirinya memberi saran agar Kemendikbud harus memetakan terlebih dahulu keberadaan peserta didik. Menurutnya, memikirkan peningkatan kualitas dan akses pendidikan adalah hal penting.
“Kualitas dan akses memang krusial, dan Papua memang daerah yang kesenjangannya tinggi. Tapi mana titik-titik investasi sekolah itu harus dilihat dan bisa dilakukan,” ungkapnya. (LBM)