Kabarpendidikan.id Covid-19 telah membawa dampak yang masif terhadap sistem pembelajaran di berbagai sektor pendidikan. Banyak fungsi dan manfaat yang hadir dari sistem pembelajaran yang baru ketika pandemi berlangsung.
Fungsi kelas yang mulanya tersistem secara tatap muka
perlahan mulai bertransisi menjadi sitem pelajaran secara jaringan meskipun
dengan segala kekurangan yang hadir pembelajaran sistem daring dapat menjadi
solusi alternatif agar pembelajaran tetap berlangsung.
Kedepannya tak menutup kemungkinan internet, big data,
hingga kecerdasan buatan menjadi masa depan pendidikan nasional pasca pandemi.
Peneliti pusat riset pendidikan vokasi Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Iwan Kustiawan mengatakan, visi dari pendidikan pun
akhirnya bertransisi dengan cepat. Menurutnya pasca pandemi, penggunaan big
data hingga artificial intelegent (AI) atau kecerdasan buatan di dunia
pendidikan akan semakin meningkat.
“Internet, big data, AI, 5G dan platform berbasis cloud
harus diintegrasikan dalam layanan pendidikan. Ada paradigma yang berubah saat
ini yang membuat paradigma pendidikan setelah pandemi juga ikut berubah,” ujar
Iwan dalam webinar Hasil Studi Pusat Riset Pendidikan Vokasi UPI, Jumat, 11
Desember 2020.
Namun, ke depan menurutnya kualitas dari pembelajaran daring
harus mampu ditingkatkan. Kedepan dirinya juga berujar Integrasi jangka panjang
dari pengajaran dan pembelajaran daring tidak menutup kemungkinan akan dimuat
dalam kurikulum.
“Atau kita juga bisa melakukan blended learning. Untuk
sampai ke sana diperlukan adanya pendidikan guru daring ya,” sambung Iwan.
Kendati demikian aktivitas kuliah yang kolaboratif itu kata
dia bergeser dengan sendirinya setelah pandemi. Selain itu kata Iwan, visi
pendidikan pascapandemi akan mengerahkan pendidik dan anak didik untuk memiliki
kemampuan kolaborasi.
“Covid-19 membawa perubahan paradigma ke dalam mentalitas institusi pendidikan dan menginspirasi visi pendidikan jangka panjang,” tutup dia. (LBM)