Kabarpendidikan.id Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan kebijakan Merdeka Belajar memberikan fleksibilitas terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
Nadiem mengatakan fleksibilitas memberikan manfaat agar pada anak didik dapat adaptif menghadapi perubahan.
"Kalau sistem pendidikan kita tidak adaptif memasuki dunia yang memasuki banyak perubahan, anak-anak kita pun tidak akan adaptif dan bisa saja tenggelam di dalam semua perubahan yang terjadi," ujar Nadiem dalam webinar Kompas Talks, Selasa (8/12/2020).
Kemendikbud telah meluncurkan program Kampus Merdeka yang masuk dalam Merdeka Belajar episode ke-3. Dalam program Kampus Merdeka, mahasiswa bisa mengambil perkuliahan selama tiga semester di luar prodinya dan 2 semester di luar kampus.
Menurut Nadiem, program ini membuka kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja. "Kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi melalui pengalaman langsung di dunia kerja. Project based learning, experience based learning, ini menjadi emphasis kita," tutur Nadiem.
Ia menilai Kampus Merdeka merupakan transformasi yang sangat besar di dunia pendidikan tinggi. Selain itu, kebijakan ini juga dapat mengubah paradigma pembelajaran. Lalu selain itu, kebijakan yang memperbolehkan mahasiswa untuk belajar di luar prodinya selama tiga semester pun merupakan bagian dari program Kampus Merdeka.
"Kami sebagai kementerian mengeluarkan kebijakan untuk perguruan tinggi untuk memberikan hak tiga semester dari delapan semester itu bisa diambil di luar prodi," ujar Nadiem dalam peluncuran program 'Kampus Merdeka' di Gedung D kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020). (FHA)