Kabarpendidikan.id Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru baru ini tengah menginisiasi program asesmen keselarasan kurikulum pendidikan tinggi vokasi (PTV) dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (Iduka).
Ahmad Saufi selaku Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud menjelaskan tujuan dari diinisiasinya program ini ialah guna menyelaraskan gap atau disparitas kompetensi antara mahasiswa S1 lulusan perguruan tinggi dengan lulusan dari jenjang pendidikan vokasi.
“Tujuannya untuk menganalisis kesenjangan (gap) kompetensi yang dimiliki mahasiswa atau lulusan vokasi dengan kompetensi yang dibutuhkan,” ujar Saufi.
Dalam keterangan tertulis Jumat (18/12) malam, Saufi menjelaskan, kurikulum merupakan pewujudan dan strategi program studi dalam mencapai tujuan pendidikannya.
Kurikulum, tutur Saufi, merupakan faktor penting yang menentukan keselarasan lulusan vokasi dengan kebutuhan kompetensi Iduka.
Saufi menyebut, selama ini kurikulum di PTV telah dibangun dengan proses panjang. Kendati demikian dilain sisi kata Saufi, Iduka mengalami kemajuan yang sangat pesat, dari mulai teknologi, bisnis digital, infrastruktur, hingga keterbukaan pasar.
“Maka dari itu, pendidikan vokasi membutuhkan kurikulum yang up to date dengan industri,” ucapnya.
Sementara itu, dirinya menjelaskan asesmen kurikulum akan menghasilkan data berupa profil kesenjangan kompetensi yang untuk selanjutnya digunakan untuk melakukan tinjau ulang kurikulum dan sarana prasarana.
Saufi juga berujar langkah asesmen ini penting dilakukan agar efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi meningkat, serta masing-masing program studi mendapatkan masukan untuk penyempurnaan kurkurikulum.
Saufi menjelaskan di tahun pertama pelaksanaan program, pihaknya memilki lima bidang prioritas sasaran utama asesmen, meliputi permesinan, konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, dan care service. Program ini kemudian diampu 10 PTV dengan melibatkan mitra industri dan alumni.
Program Asesmen Keselarasan Kurikulum dilaksanakan dengan metode survei yang terarah dan terstruktur, yakni membandingkan antara kompetensi lulusan PTV dan kompetensi yang dibutuhkan Iduka.
“Sedangkan, kami memiliki rujukan sebagai bahan penyusunan kebijakan untuk program-program penyelarasan berikutnya,” tuturnya. (LBM)
