Kabarpendidikan.id Untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi. Dirjen Dikti adakan kerjasama dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF). Kerjasama ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemahiran Berbahasa Inggris dosen di perguruan tinggi, terutamanya di 10 daerah destinasi wisata baru.
Sesuai dengan permintaan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) untuk meningkatkan kualitas SDM pendidikan tinggi serta menindaklanjuti
arahan dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan pemulihan ekonomi pasca
pandemi terutama di 10 daerah yang direncanakan sebagai destinasi wisata baru. Sekretaris
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani mengharapkan program
ini kedepannya dapat menjadi transformasi percepatan pemulihan ekonomi.
“Saat ini ada 270.000 dosen yang sudah mempunyai
sertifikasi dan 165.000 yang belum tersertifikasi di bidang kompetensi dalam
bahasa inggris. Sebetulnya transformasi pendidikan tinggi diminta oleh
Mendikbud untuk mempercepat transformasi ekonomi dimana sesuai juga dengan
arahan Presiden Jokowi dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui
pariwisata,” kata Paris saat Seremoni Penandatanganan Nota Kesepahaman yang
dilaksanakan secara virtual
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang saat ini
minus dibawah 3% Paristiyanti Nurwardani menyampaikan agar program ini nantinya
bisa mendukung akselerasi pemulihan masalah tersebut.
“Ditjen Dikti akan betul-betul intensif meningkatkan
SDM di 10 destinasi wisata yang baru agar ekonomi Indonesia yang hari ini
pertumbuhannya minus di bawah 3% dapat meningkat. Maka tahun depan akan
terlaksana transformasi pendidikan tinggi melalui peningkatan kapasitas
kompetensi berbahasa Inggris bagi dosen dan mahasiswa agar bisa mendukung
akselerasi hal tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur International
Education Foundation (IIEF) Diana Kartika Jahja Internationa berharap agar IIEF
dapat berkontribusi dalam membangun manusia yang berkompeten di bidangnya.
“Saya yakin rencana Ditjen Dikti mengenai menjadi
motor kebangkitan ekonomi pasca pandemi dan juga membangun manusia yang
berkompeten di bidangnya akan memiliki banyak tantangan. Oleh karena hal
tersebut jika diizinkan IIEF akan terus berkontribusi untuk menghasilkan hasil
yang terbaik,“ ucap Diana.
Mengingat TOEFL merupakan salah satu syarat
kelulusan Diana menambahkan agar IIEF kedepannya bisa membantu mahasiswa untuk menyelesaikan
kelulusannya.
TOEFL saat ini bertransformasi sangat cepat di masa
pandemi, dan tes TOEFL ini sekarang dilakukan secara daring. Dengan adanya tes
TOEFL daring ini sangat luar biasa membantu rekan-rekan mahasiswa yang akan
lulus S-1 karena menjadi salah satu syarat kelulusan, dan mereka menjadi tidak
terganggu masa kelulusannya. IIEF sudah bekerjasama dengan berbagai kampus dan
perguruan tinggi,” pungkasnya. (FH)