Kabarpendidikan.id Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka selenggarakan kegiatan Pendidikan Pelatihan (Diklat) Penguatan Kepala Sekolah (PKS) yang dihadiri oleh 240 peserta dari jenjang kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA/K, dan SLB.
Ketua LPD FKIP UHAMKA Dr. Sri Astuti, M.Pd kepada tim Kabarpendidikan.id menuturkan bahwa menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi LPD FKIP UHAMKA yang telah diberikan kepercayaan sebagai penyelenggara kegiatan Diklat PKS selama satu bulan dari tanggal 2 November hingga 30 November 2020 nanti.
“Sungguh merupakan sebuah kebanggaan bagi kami memdapat kepercayaan ini.” Tutur Astuti
Astuti juga menambahkan bahwa “kegiatan ini merupakan pengaplikasian dari Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 mengenai Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, kini terbit Surat Edaran Dirjen GTK No. 5291/B.B1.3/HK/2019 tentang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah. Oleh karenanya LDP FKIP UHAMKA dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut haruslah mengupayakan yang terbaik dan bersunguh-sungguh.
“Maka di sini LPD FKIP UHAMKA dengan serius dalam menyiapkan kegiatan tersebut dan memberikan yang terbaik bagi peserta Diklat PKS.” demikian ditambahkan Astuti kepada Kabarpendidikan.id selasa 03 November 2020.
Pada penyelenggaraan Diklat PKS, peserta akan menjalani 71 Jam Pelajaran (JP) yang terdiri dari kegiatan On the Job Training 1 (10 JP), In Service Training (40 JP), dan On the Job Training 2 (21 JP).
Penyelengaraan Diklat PKS LPD FKIP UHAMKA merupakan kerjasama dengan Direktorat GTK Kemendikbud, LPPKS dan P4TK Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling.
Dalam laporannya, Astuti menyampaikan bahwa peserta Diklat PKS di FKIP UHAMKA diikuti oleh 240 peserta yang berasal dari delapan Kabupaten/Kota di Jakarta dan luar Jakarta yang tediri dari Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Timur, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Astuti menambahkan LPD FKIP UHAMKA menyiapkan 12 Pengajar Diklat dan 12 Admin LMS yang dipilih secara selektif dan sudah melalui proses pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat GTK Kemendikbud, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan kepala sekolah.
Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd selaku Dekan FKIP Uhamka skaligus Penanggungjawab LPD FKIP UHAMKA dalam pembukaan kegiatan Diklat PKS memberikan arahan sekaligus penguatan terkait kegiatan ini, bahwasanya “Kodisi pandemi Covid-19 memberikan dampak multisektoral, hal yang tampak jelas adalah pada sektor kesehatan, psikologi, dan sektor ekonomi, serta tidak kalah penting tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan. Terjadi migrasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara luar jaringan (luring), kini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).” Kata Desvian.
Desvian berharap dengan terselenggaranya Diklat PKS ini akan ada peningkatan dan pengembangan kinerja kepala sekolah dalam hal kepemimpinan baik manajerial, pengembangan kewirausahaan, maupun supervisi guru dan tenaga pendidikan.
“maka Diklat PKS ini harus dijadikan sebagai peluang bagi kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja kepemimpinan dalam hal manajerial, pengembangan kewirausahaan, supervisi guru dan tenaga pendidikan, termasuk juga inovasi dalam pengelolaan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.” Imbuh Desvian.
Desvian menambahkan dalam sambutannya dengan mengemukakan pandangannya bahwa Indonesia tengah menghadapi tantangan luar biasa, di tengah kehidupan yang terintegrasi semakin kuat, pertumbuhan penduduk usia produktif yang tengah menuju puncak, dan tuntutan peningkatan kualitas SDM Indonesia yang semakin mendesak, maka menurutnya ketiga tantangan ini perlu disikapi secara serius dalam menyongsong Indonesia emas serta mengembangkan visi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kegiatan Diklat PKS ditutup Desvian dengan memberikan pesan bahwa “guru, kepala sekolah, dan pengelola lembaga pendidikan sebagai stakeholder dunia pendidikan perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta motivasi diri, juga memahami bahwa terdapat tanggung jawab yang besar dalam mempersiapkan generasi indonesia yang lebih baik.”
Kemudian Desvian melanjutkan, “dengan demikian, pendidikan dan latihan ini menjadi penting dan strategis, bagi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Kepala sekolah dituntut untuk memiliki visi yang kuat dalam melaksanakan kepemimpinan dan pengelolaan sekolah yang baik.” (ABL)