Kabarpendidikan.id Pendidikan merupakan sarana untuk mobilitas sosial. Hal tersebutlah yang menjadi fungsi tersirat dari pendidikan, dimana selain sebagai sarana untuk menggapai ilmu pengetahuan, fungsi pendidikan yang utama lainnya ialah sebagai sarana peralihan dari satu golongan ke golongan yang lebih tinggi.
Pendidikan tak terbatas hanya pada jenjang pendidikan sekolah dasar hingga ke jenjang sekolah tinggi. Pemerintah mulai melihat akan pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang berkompeten diberbagai disiplin ilmu baik terapan maupun humaniora. Merespon hal tersebut pemerintah mulai mencangkan agar warga pendidikan memiliki akses pendidikan hingga ke jenjang strata satu, hal ini tentu dimaksudkan untuk mencapai pembangunan sumber daya manusia yang berkompeten dimasa depan.
Namun adakalanya ketika seseorang berkesempatan meraih jenjang pendidikan strata satu, banyak pada akhirnya merasa kurang cocok untuk meneruskan pendidikan strata satu yang tengah ditempuh, dan memilih untuk mengambil konsentrasi studi yang baru di jenjang pendidikan Magister nya.
Lalu apakah hal itu dirasa menjadi pilihan yang tepat? berikut kami sajikan hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kalian memutuskan untuk lintas program studi ketika memilih jenjang pendidikan Magister.
1. Sesuaikan dengan minat.
Selepas menyelesaikan studi S1, banyak orang yang merasa belum puas dengan masa belajarnya. Ada yang menemukan minat baru lalu berniat mengambilnya di jenjang S2.
Jika ini terjadi padamu, pastikan sudah dipikir matang-matang agar gak berakhir penyesalan. Materi kuliahnya akan berbeda jauh dengan titelmu sebelumnya. Jangan cuma modal penasaran, kamu harus serius dalam menjalaninya.
2. Perjelas tujuan.
Tanyakan lagi pada diri sendiri, apa tujuanmu mengambil program studi S2 yang berbeda jauh dengan masa S1. Motivasi yang kuat akan membantumu bertahan menyelesaikan masa studi hingga akhir.
Beberapa orang yang sudah bekerja, sengaja mengambil program S2 yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Titel yang semakin tinggi akan memengaruhi penilaian dan jenjang karier.
Itu baru salah satu contoh, gak sedikit yang mengambil S2 lintas jurusan untuk memperluas wawasan. Merambah bidang keilmuwan lain agar kualitas diri makin meningkat. Kalau motivasimu sendiri apa nih?
3. Buat rencana jangka panjang.
Setelah memperjelas tujuan, gak ada salahnya diikuti dengan membuat rencana jangka panjang. Apa saja yang akan kamu lakukan dengan titel baru nanti, salah satunya bisa berupa meningkatkan jenjang karier. Bahkan jika kamu masih merasa belum puas, jenjang doktoral siap menanti untuk memperdalam ilmu. Gak sedikit pakar-pakar terkemuka yang menyandang gelar multidisiplin.
Wishnutama misalnya, sosok penting di dunia pertelevisian Indonesia ini mengambil bidang seni saat kuliah S1. Ia baru fokus mendalami ilmu komunikasi dan pertelevisian saat menempuh S2 di Emerson College Boston, Amerika Serikat.
4. Pelajari gambaran singkat program studi yang diambil.
Karena berbeda dengan saat S1, bekali diri lewat mencari tahu gambaran singkat program studi baru yang akan diambil. Anggap sebagai modal awal, agar lebih semangat dan fokus saat perkuliahan nanti.
5. Pertimbangkan reputasi kampus.
Terakhir, jangan sepelekan reputasi kampus. Ada beberapa perbedaan yang harus kamu pertimbangkan dengan masa studi S1 dulu. Gelar master yang akan kamu dapatkan nanti punya pengaruh besar terhadap karier.
Pilih kampus dengan reputasi program studi tertentu yang sudah dikenal baik. Memang lebih susah ditembus, tapi sebanding dengan kualitas yang akan kamu dapatkan. Gelar yang tersemat di belakang namamu jadi makin diperhitungkan di dunia kerja.