Kabarpendidikan.id Sebagai kampus yang telah Terakreditasi A, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiah Prof. DR. HAMKA dalam upayanya menjaga iklim literasi agar tetap lestari menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan mengangkat tema Menggagas dan Merencanakan Penelitian yang Bermutu yang diselenggarakan secara daring dengan dimediasi oleh Aplikasi Zoom Meeting (14/11).
Kuliah Umum
tersebut mengahdirkan narasumber yang telah malang melintang di dunia akdemisi terutama
dalam hal riset ilmiah yaitu Ade Gafar Abdullah yang juga saat ini menjabat
sebagai Kaprodi pada Prigram Pascasarjana UPI Bandung Program Studi teknologi
dan Kejuruan.
Prima Gusti
Yanti dalam sambutan awal menjelaskan penyelenggaraan kegiatan ini selain
ditujukan untuk menambah wawasan para mahasiswa tentang bagaimana cara
merancang dan menggagas kuliah yang bermutu, dirnya juga menuturkan bahwa
kuliah umum ini berguna bagi mahasiswa untuk meperoleh nuansa yang berbeda
serta pengalaman yang baru karena munculnya wajah baru di ruang virtual
pengajaran Uhamka.
“Dosen-dosen kita memang
sangat mumpuni juga,
tapi dengan masuknya dosen lain yang memberi informasi maka adik-adik
dapat memperoleh nuansa yang
berbeda, memperoleh wajah yang berbeda karena ada wajah baru yang mengajar di ruang virtual kita.”
Tutur Prima.
Dilain pihak
Dekan FKIP Uhamka Desvian Bandarsyah menekankan bahwa kuliah umum ini sangat
penting bagi mahasiswa yang tak pernah lepas dari hal yang berkaitan dengan
riset dan penelitian. Menurutya riset bertujuan guna mendorong berkembangnya
ilmu pengetahuan secara lebih progresif yang menurutnya lagi perkembangan dunia
hari ini tak lepas dari perkembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Riset bertujuan
untuk mendorong ilmu pengetahuan berkembang secara lebih progresif kalau pada
hari ini dunia mengalami perkembangan yang sedemikian pesat, itu karena di dorong oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi”. Terang Desvian.
Selain itu,
Desvian turut menekankan bahwa tujuan dari kuliah umum ini agar mahasiswa
memiliki hasil riset yang bermutu dan bermanfaat untuk kehidupan, sehingga
riset dan penelitian yang dilakukan menjadi riset yang berguna dan tidak
terkesan sia-sia.
“Tema kita itu
menggagas dan merencanakan penelitian yang bermutu, banyak orang melakukan
riset, namun tidak bernilai guna karena tidak berhubungan dengan kehidupan,
atau tidak bisa dimanfaatkan bagi kehidupan”. Tandas Desvian.
Dalam
sambutannya Desvian turut mengungkapkan harapannya agar kuliah umum tersebut
dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan nalar dan daya
kritis yang rasional untuk para mahasiswa sehingga diharapkan para mahasiswa
dapat bertransisi menjadi sember daya manusia yang berkualitas dalam upaya
membangun bngsa dan negara yang lebih baik.
“Semoga acara
kita dapat memberikan dampak yang signifikan sebagai upaya-upaya dalam
mengembangkan nalar daya kritis yang rasional, mengembangkan sikap dan perangai
ilmiah. Itu penting tak hanya dalam riset namun juga dalam kehidupan. Kenapa
sebagai sebuah bangsa kita selalu ribut, karena bangsa kita tidak memillki
perangai ilmiah”. Tutur Desvian
Desvian juga
menyampaikan pesannya kepada para peserta yang hadir diruang virtual tersebut
agar kedepannya para mahasiswa dapat menanamkan serta menyebarkan perangai ilmiah
ditengan-tengah masyarakat yang menurutnya stagnansi pembangunan indeks
kualitas manusia Indonesia terjadi karena lemahnya bangsa kita dalam membangun
dan menciptakan ekosistem yang mendukung terbentuknya perangai ilmiah
ditengah-tengan masyarakat.
“Jika perangai
ilmiah dapat dikembangkan oleh masyarakat kita secara konsisten dan
berkelanjutan, maka indeks pembangunan manusia Indonesia akan meningkat, tidak
lagi terjebak di angka 112 selama berpuluh-puluh tahun. Itu menandakan bahwa
IPM Indonesia hanya lebih tinggi diatas negara-negara Afrika. Itu disebabkan
antara lain karena manusia-manusia Indonesia lemah dalam membangun apa yang
disebut dengan perangai ilmiah”.
Dalam pembukanya
Ade Gaffar yang
juga menyandang penghargaan top 10 peneliti terbaik versi database Scopus
menekankan bahwa penelitian apapun harus dilaksanakan secara serius dan setiap
penilitian bukanlah ajang untuk berlatih melainkan harus dilaksanakan secara
serius.
“Penelitian
skripsi khususnya untuk mata kuliah mahasiswa S1 itu bukanlah ajang berlatih
meneliti. Saya selalu mengatakan kepada mahasiswa saya bahwa riset anda adalah
riset yang serius jangan main main harus betul-betul serius. Anda melakukan
riset skripsi, disertasi,
ataupun tesis, semua harus betul-betul dijalankan secara serius”.
Dalam penutupnya
Ade Gafar yang juga sebagai founder dari Rumah Publikasi Indonesia menyampaikan
pesan bahwa riset merupakan sesuatu yang sangat melekat dengan keseharia para
akademisi dan akan selamanya menjadi agenda wajib bagi para kaum akademisi.
“Riset itu sebetulnya lekat sekali dengan kehidupan dan ia tak akan pernah berhenti karena akan terus dilakukan sepanjang hayat”. Pungkasnya. (ABL)