Kabarpendidikan.id- Situasi Covid 19 telah membawa dampak yang cukup besar terkait dengan jumlah anak dan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan. Berbagai kebijakan yang diterbitkan dalam upaya menghentikan penyebaran virus tersebut, melahirkan berbagai bentuk kebiasaan baru dan membutuhkan ketrampilan beradaptasi yang cukup tinggi. Pada keluarga yang memiliki tingkat ketahanan baik, maka kondisi ini tidak menjadi problem begitu besar. Namun sebaliknya bagi keluarga yang rentan terhadap situasi ini, maka kerentanan terhadap ketahanan keluarga cukup mengkhawatirkan. Pada keluarga yang rentan, perempuan dan anak seringkali menjadi korban yang pertama karena berbagai sebab.
Maka untuk itu Universitas Muhammadiyah prof. DR.Hamka bekerjsasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) untuk melaksanakan program Strengthening GBV Referral Pathway in the Context of COVID 19 Pandemic. Hal ini dilakukan untuk memperkuat mekanisme rujukan kasus kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Dalam Konteks Covid 19 Pandemi.
Disampaikan oleh Ketua Tim Prof . Dr. Suswandari penelitian ini menjangkau sembilan wilayah sasaran, yakni DKI Jakarta, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan, Kota palu dan Kota Surabaya.
Lebih lanjut, tim penelitian ini pada tanggal 15 Oktober 2020 ketua tim Prof. Dr. Suswandari, M. Pd bersam Riset koordinator Dr. Margaretha Hanita, SH, M. Si melakukan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan di tiga wilayah sasaran, yaitu Renakta Polda Papua, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Jayapura, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Jayapura beserta RSUD dan Polres setempat.
Dalam rapat koordinasi tersebut dipaparkan tentang aktivitas kegiatan yang dilakukan yaitu penyusunan SOP penanganan perempuan dan anak dengan menggunakan standar covid 19 yang belum tersedia di tiga lokasi sasaran tersebut. Di samping itu juga dibahas tentang rencana Bimtek untuk petugas layanan yang dilakukan secara daring. Dalam pendampingan penyusunan SOP yang dimaksud Lemlitbang UHAMKA bergandengan tangan dengan Project Officer setempat Ibu Anna Manyakori salah satu pemerhati masalah perempuan dan anak yang telah berpengalaman tinggi di Provinsi Papua. Kegiatan ini memiliki target legalized dari seluruh SOP yang disusun untuk dapat digunakan secara sah di masing-masing wilayah sasaran. (ERU)