Kabarpendidikan.id Resmi satu tahun Jokowi-Ma’ruf
memimpin negara kita. Meski terdapat beberapa prestasi dalam kepemimpinan
mereka, namun ada beberapa hal yang perlu dikritisi dalam kepemimpinan mereka.
Kritik menjadi sebuah keniscayaan
bagi beberapa sektor yang mereka pimpin, terlebih masa pandemi yang membawa
dampak masif disegala sektor, terutama dalam hal kesejahteraan sosial, ekonomi, dan tak terkecuali
pendidikan.
Menyikapi genap satu tahun
kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf, Perhimpunan
untuk Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan apresiasi terhadap Presiden Joko
Widodo dan Ma'ruf Amin dalam satu tahun periode
kepemimpinan mereka. Dalam satu tahun ini, Jokowi-Ma'ruf dinilai telah
memberikan grand design untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Koordinator P2G, Satriwan Salim menyebut, grand design pendidikan tersebut
harus menjadi acuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
Kementerian Agama (Kemenag), hingga Pemerintah Daerah (Pemda). Sebab dari grand
design tersebutlah, Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tonggak kemajuan bangsa
dibentuk.
"Acuan utama kebijakan pembangunan SDM yang khususnya di bidang
pendidikan. Misalnya bagaimana kualitas guru, kompetensi guru," kata
Satriwan, Selasa (20/10).
Satriwan menyatakan, kualitas
pendidikan perlu diukur dengan skor Programme for International Student
Assessment (PISA). Lebih lanjut menurutnya dunia pendidikan juga tak bisa
dilepaskan dari pembangunan infrastruktur.
Terlebih dikala pandemi ini.
Pembangunan infrastruktur akan semakin kompleks dan diperlukan sentuhan lintas
kementerian.
"Yang berhubunngan dengan infrastruktur, internet, dan akses itu perlu
dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara
dan juga Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,"
terangnya.
Menurutnya semua kementerian perlu menjalankan grand design pendidikan yang
telah ditetapkan. Tak terkecuali Pemda-Pemda juga harus memahami peta jalan
pendidikan, sebagai acuan dalam menjalankan pendidikan di daerah-daerah.
Hal tersebut menjadi catatan dari Satriwan sekaligus
menjadi keresahan bagi dirinya dalam satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Ia
menilai berbagai kementerian dan Pemda belum menunjukkan peran yang strategis
untuk peningkatan pendidikan. Belum ada perhatian lebih kepada sektor SDM dan
pembenahan untuk infrastruktur dunia pendidikan.
"Saya belum melihat ada tindak lanjut yang berarti dari Kemendikbud,
Kemenag maupun Pemda. Apalagi ini masa pandemi, pembelajaran dan peningkatan
kualitas harus dijaga. Karena pandemi ini sudah menganggu dan mengancam
kualitas pendidikan," pungkas dia. (LBM)