Kabarpendidikan.id 28 Oktober tak hanya merefleksikan sebuah kejadian bersejarah bagi bangsa Indonesia yang digawangi oleh para pemuda dari berbagai suku agama dan ras.
28 Oktober tak hanya menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan para pemuda untuk merdeka dan berdaulat sebagai sebuah bangsa dan negara.
28 Oktober juga merupakan gambaran peristiwa yang mencerminkan peranan intelektual dalam membentuk paradigma persatuan dan kesatuan.
Betapa pentingnya peristiwa bersejarah ini sehingga peristiwa ini tak hanya menjadi sebuah peringatan seremonial biasa, namun lebih daripada itu 28 Oktober merupakan momentum bagi seluruh pemuda Indonesia untuk memahami peranan mereka sebagai kaum yang akan menentukan jalannya roda pembangunan peradaban bangsa.
Sejalan dengan hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengungkapkan rasa bahagianya ketika memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2020. Mahfud mengatakan, Sumpah Pemuda adalah tekad kuat untuk bersatu dalam keberagaman.
“Selamat Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-92: 1928-2020. Capaian yang bernilai paling tinggi dari perjuangan bangsa Indonesia adalah sumpah dan tekat untuk bersatu dalam keberagaman (1928) yang kemudian dijalin dalam dasar dan ideologi negara: Pancasila (1945). Mari kita syukuri capaian ini,” ujar Mahfud melalui akun Twitter resminya, Rabu (28/10/2020).
Mahfud mengatakan kewajiban anak bangsa adalah menjaga semangat Sumpah Pemuda. Serta melanjutkan perjuangan kemerdekaan dengan pembangunan.
“Kewajiban kita adalah menjaga warisan Sumpah Pemuda dan Kemerdekaan Indonesia ini dengan melakukan pembangunan,” tuturnya.
Pembangunan yang dimaksud Mahfud adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, upaya untuk memberantas kemiskinan.
“Antara lain, dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (pendidikan) dan memberantas kemiskinan (ekonomi) serta politik kesehatan untuk membangun kesejahteraan umum. Allahu Akbar,” katanya.
(LBM)
