Kabarpendidikan.id. Tidak semua pelajar bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online dengan mudah. Agar tidak tertinggal pelajaran dan tetap bisa mengikuti perkuliahan, pelajar harus tetap stand by di depan layar HP dengan jaringan yang memadai, namun tidak semua tempat memiliki akses jaringan yang bagus.
Seperti halnya yang dialami oleh Nurtanti Mahasiswa Semester 1 Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas FIS, Universitas Negeri Makassar (UNM). Mahasiswa asal Bantaeng ini kerap numpang Wifi di rumahnya temannya dan harus ke sawah panas-panasan untuk mengikuti perkuliahan daring sekitaran 1 KM dari rumahnya.
” Jadi rumah saya jauh dari kota jaraknya kurang lebih 7 KM tapi biasanya saya sering ke rumah teman untuk numpang Wifi dengan jarak rumah saya ke rumahnya sekitaran 20 KM belum lagi untuk bisa membeli bensin setiap hari” kata Nurtanti saat di konfirmasi melalui WhatsApp.“Setelah beberapa minggu numpang dirumah orang saya dapat info dari teman kalau jaringan bagus disawah” ujarnya.
Akhirnya, lanjut Nurtanti saya bersama teman lainnya berjalan melewati pegunungan dari sawah ke sawah lainnya dengan modal air minum saja untuk mendapatkan akses jaringan yang bagus. Belum lagi perekonomian keluarga saya yang kurang.
” Jadi saya dan beberapa teman melewati pegunungan untuk bisa ke sawah demi mendapatkan jaringan yang bagus, belum lagi jika sudah mendapatkan jaringan tiba-tiba masuk pemberitahuan bahwa dosen tidak masuk. Apalagi ekonomi keluarga saya yang krisis” lanjut dia.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya berjuang untuk mencari uang agar bisa membayar uang kuliah. ” Saya sudah beberapa Kali di minta berhenti kuliah karena perekonomian, tapi saya tetap semangat kuliah” tutupnya.
Akses jaringan yang kurang baik saat melakukan pembelajaran secara daring memang kerap menjadi permasalahan di saat sekarang seperti ini, tak banyak pelajar yang harus melewati hutan dan gunung agar bisa mendapatkan akses internet yang maksimal. (ABL)