Kabarpendidikan.id. Pekan Ta’aruf (PETA) adalah masa orientasi
calon mahasiswa baru terhadap pengenalan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka). Kegiatan ini wajib
diikuti oleh calon mahasiwa baru Uhamka,
sebagai wadah mereka untuk kenal lebih dalam terhadap kampus yang akan mereka
ikuti. Melalui kegiatan ini diharapkan calon mahasiswa baru bisa mengetahui
seluk beluk yang ada didalam kampus, seperti organisasi kampus, sistematika
akademik, sistematika pembayaran, dan segala macam kebutuhan yang harus mereka
pahami didalam kampus. PETA ini diprakarsai oleh Keluarga Mahasiswa UHAMKA dan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Uhamka.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHAMKA mengadakan PETA
Fakultas pada hari Selasa sampai Rabu, 6-7 Oktober 2020. PETA FKIP UHAMKA 2020
yang dipimpin oleh saudara Azzumar Abdillah Husien yang bertema, “Membangun
Karakteristik Berintelektual Serta Berakhlakuk Karimah Guna menjadi Lokomotif
dalam Mempersiapkan Indonesia Emas yang Berkemajuan”, ini bisa menjadi PETA
yang mencetak sejarah karena pelaksanaannya berbeda dengan PETA FKIP pada
biasanya, yaitu dilakukan secara semi-daring. Panitia dan peserta tidak bisa
bertatap muka secara langsung karena dihadangkan oleh pandemi Covid-19,
sehingga hanya panitia saja yang bisa berkumpul di kampus sedangkan para
peserta harus mengikuti seluruh kegiatan melalui Zoom Meeting dan Schoology.
Menurut laporan dari pembukaan hingga akhir acara, peserta yang bergabung dalam
Zoom Meeting berjumlah 1010 peserta, sehingga bisa disimpulkan bahwa
acara ini dihadiri oleh hampir seluruh calon mahasiswa baru FKIP UHAMKA yang
berjumlah 1128. Kegiatan yang diawali oleh sambutan dan kata-kata motivasi dari
mulai ketua pelaksana, ketua umum BEM FKIP UHAMKA periode 2019-2020, ketua umum
DPM FKIP UHAMKA periode 2019-2020, ketua umum PK.IMM FKIP UHAMKA periode
2019-2020, serta ditutup oleh Dekan FKIP UHAMKA Desvian Bandarsyah. Dalam sambutannyaDesvian Bandarsyah mengatakan bahwa,
"Generasi emas bukan hanya sekedar slogan belaka, namun harus dilaksanakan,
dengan harapan agar tema yang diusung bisa menjadi kenyataan.” Uhajarnya.
Hari pertama PETA FKIP UHAMKA 2020 diisi oleh tiga materi
pokok yang mendasari calon mahasiswa baru FKIP UHAMKA, yaitu materi Tour
Kemahasiswaan, Ke-Muhammadiyah-an, dan Ke-IMM-an. Para pemateri yang mengisi
pun adalah orang yang berkompeten serta memiliki kredibilitas yang sesuai
dengan substansi materi. Materi pertama yang disampaikan pada hari ini adalah
Tour Kemahasiswaan, yang disampaikan oleh Tri Wintolo Apoko, lalu materi kedua
adalah Ke-muhammadiyah-an oleh Kusen, setelah itu diakhiri dengan materi
Ke-IMM-an yang diisi oleh Ahmad Sholeh.
Para peserta diuji kepahaman mereka dalam menyerap materi itu dengan focus
group discussion yang dipandu oleh para instruktur mereka.
Tour
Kemahasiswaan
Materi yang dimoderatori oleh Devia Safitri dan
diisi oleh Tri Wintolo Apoko ini membahas tentang lembaga kemahasiswaan dan
segala macam organisasi yang ada di FKIP UHAMKA. Tri Wintolo sendiri adalah
wakil dekan III yang bergerak dibidang kemahasiswaan, sehingga paham betul
bagaimana progres kemahasiswaan yang ada
di FKIP UHAMKA itu sendiri. Dalam
pemaparan materi Tri Wintolo mengatakan “mahasiswa harus mempunyai
kepedulian yang tinggi dan membantu sesama. Harapan kami dengan materi ini
calon mahasiswa FKIP UHAMKA ini bisa memiliki semangat sebagai mahasiswa
nantinya.” Ujarnya dalam menutup materi.
Ke-Muhammadiyah-an
Selain dalam memahami bagaimana kemahasiswaan di
FKIP UHAMKA, para calon mahasiswa baru ini juga disuguhi materi
ke-Muhammadiyah-an sebagai pemahaman dasar mereka tentang Muhammadiyah, agar
tidak menjadi salah persepsi tentang Muhammadiyah. Penyampaian materi ini
dilakukan oleh Kusen serta dimoderatori oleh Muhammad Taufiq Hidayat ini
berjalan lancar hingga sesi pertanyaan. Disela-sela materi, Kusen menyampaikan
sebuah statement yang harus kita terapi Bersama, yaitu “Jadilah manusia yang ummatan
wasathon, yang artinya ‘umat pertengahan/moderat. Tentu saja, dengan
materi ini kami berharap akan banyak kader Muhammadiyah yang bisa mengabdi pada
bangsa sesuai dengan cita-cita sang pencerah, KH. Ahmad Dahlan.” Ujarnya
Ke-IMM-an
Sebagai calon kader Muhammadiyah pada taraf
Universitas, tentu materi ini wajib disampaikan agar semangat bermahasiswa dan
dakwah berjalan lurus dengan kehidupan. Materi yang cukup sakral setelah
ke-Muhammadiyah-an ini disampaikan oleh Ahmad Sholeh dan dimoderatori oleh Alya
Raisha Afifah. Pelajaran yang bisa kita ambil dari materi ini adalah ketika
Sholeh menyampaikan sebuah kalimat yang mengutip pesan dari KH. Ahmad Dahlan,
yaitu “Muhammadiyah sekarang ini, lain dengan Muhammadiyah yang akan
datang. Maka, teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja.
Jadilah guru, kembalilah kepada Muhammadiyah, jadilah mester, insinyur dan
lain- lainnya dan kembalilah kepada Muhammadiyah.”. Semoga dengan adanya
materi ini, para calon mahasiswa FKIP UHAMKA bisa ber-Muhammadiyah dengan
semangat kemahasiswaan. (AL)